Pencemaran sampah merupakan masalah yang hingga saat ini belum terpecahkan. Dengan kontribusi pemerintah dan masyarakat yang kurang terkait dengan masalah sampah, Hal tersebut menimbulkan dampak negatif yang menyebabkan berbagai masalah seperti masalah kesehatan, kerusakan lingkungan, dan juga kerusakan habitat alam. Masyarakat yang terpapar dampak polusi sampah cenderung mengalami penurunan kualitas hidup seperti dalam bidang kesehatan dan juga estetika lingkungan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan lingkungan sekitar yang sudah tercemar sampah merusak estetika dan juga menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Lapangan Banteng yang terletak di Jakarta Pusat yang merupakan salah satu ikon bersejarah dan adanya ruang terbuka hijau, menjadi paru-paru kota yang menyegarkan dan tempat untuk masyarakat rekreasi yang menyenangkan. Namun dibalik itu, adanya suatu permasalahan di sekitar luar Lapang Banteng yang berdampak negatif, yaitu pembuangan sampah, sehingga kenyamanan dan keindahannya pun terus menurun seiring berjalannya waktu. Menurut hasil pengamatan di Lapangan Banteng pada tanggal 20 Agustus 2024, banyak sampah yang berserakan di sekitar luar Lapangan Banteng pembuangan sampah sembarangan termasuk dalam permasalahan sosial karena memenuhi 2 syarat tolak ukur dari permasalahan sosial, yaitu permasalahan ini sudah menimbulkan perhatian yang banyak dari masyarakat dan juga membuat keresahan kepada masyarakat sekitar. Dengan aroma dan pemandangan yang kurang enak dipandang dapat menimbulkan keresahan dan perhatian kepada masyarakat. Hal tersebut termasuk permasalah sosial manifes yang artinya permasalahan sosial yang tampak dan disadari oleh masyarakat. Penyebab dari permasalahan sosial manifes adalah ketidaksesuaian tindakan dari individu terhadap sebuah nilai dan norma di masyarakat.Â
Bagaimana polusi sampah membahayakan lingkungan? Kehidupan manusia dan semua makhluk hidup pastinya terpengaruh oleh adanya pencemaran yang ada, pengaruh yang terjadi dapat berdampak langsung maupun tidak langsung dalam jangka panjang. Ketika sampah menumpuk, hal ini dapat menimbulkan penyakit, bau, kerusakan estetika, dan juga habitat untuk berbagai jenis hewan seperti tikus dan nyamuk. Dengan sampah yang berserakan akan menyebabkan penyakit yang berasal dari bakteri salmonellosis, shigellosis, keracunan makanan stafilokokus, infeksi kulit, dan tetanus. Jika pembuangan sampah terus menumpuk di area wisata seperti lapangan Banteng, maka daya tarik akan tempat wisata itu akan turun. Sampah bisa mengakibatkan penyumbatan saluran air. Hal tersebut merupakan penyebab dari banjir.Â
Untuk menangani kasus penumpukan sampah di beberapa area Jakarta, maka masyarakat dapat mengurangi penggunaan barang yang susah diurai seperti plastik. Beberapa toko atau market sudah menyediakan kantong belanja atau kardus untuk mengurangi penggunaan plastik. Selain kantong belanja, sudah ada sebagian besar cafe yang menukar sedotan plastik dengan sedotan yang bisa di daur ulang seperti kertas, bambu dan bahan yang biodegradable. Masyarakat sendiri juga harus mempunyai inisiatif untuk menggunakan bahan yang gampang untuk diurai.Â
Pemerintah juga harus ikut turun tangan dalam mengatasi permasalahan sampah. Dengan membuat kebijakan yang jelas mengenai sampah, maka masyarakat akan sadar dengan pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Tak hanya itu, dengan pemerintah meningkatkan infrastruktur dan teknologi yang membantu dengan pengelolaan sampah, masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan pemilahan dan pembuangan sampah. Salah satu aksi nyata yang telah dibuat untuk membantu pengelolaan sampah adalah dengan melakukan bank sampah dan startup pengolahan sampah (seperti daur ulang plastik menjadi barang yang baru)
Polusi sampah merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh banyak negara, salah satunya Indonesia. Dengan aroma dan pemandangan yang kurang enak dipandang dapat menimbulkan keresahan dan perhatian kepada masyarakat. Selain itu, masalah ini juga dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan barang yang dapat menimbulkan jumlah sampah bertambah dengan cara menggunakan tas belanja sendiri, tidak menggunakan sedotan plastik dan penggunaan bahan yang mudah untuk diurai. Membuang sampah pada tempatnya juga dapat meminimalisir penyebab penyakit. Permasalahan ini membutuhkan kesadaran masyarakat serta pemerintah agar dapat menangani dengan baik dan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H