Mohon tunggu...
Arif Adrian Pabiseang
Arif Adrian Pabiseang Mohon Tunggu... -

Menulis dan menulis....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jangan Anti dengan kata "Demi Merah Putih"

10 Maret 2013   04:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:02 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Demi Merah Putih!!! Semoga suatu saat tidak ada rakyat Indonesia rela mencuri bambu tetangganya demi menegakkan Merah Putih menjelang Ulang Tahun RI.

Demi Merah Putih!!! tiga kata yang terangkai menjadi satu kesatuan kalimat telah menjadi senjata sakti membungkam pihak-pihak yang berusaha menegakkan aturan, sekali saja anda bersuara tegakkan statuta maka saat itupula cap anti perdamaian, anti rekonsiliasi, Halmalovers, dan sekumpulan kecaman bernada vonis mematikan, yah Demi Merah Putih kata mereka....

Entah kata Demi Merah Putih ini darimana saja mengembara, sejak lama kedatangannya di tunggu dari rantauan, kepergiannya menyisakan cerita sedih saat Indonesia harus di bantai Bahrain 10-0, gagal di Piala AFF dan terakhir Kalah di pertandingan pertama Pra Piala Asia 2015. Saat itu kata Demi Merah Putih sangat dinanti kehadirannya, agar sebagian putra-putra sang Garuda tidak lagi mangkir dan mau kembali menghiasi skuad Timnas Indonesia sehingga tragedi Bahrain, Kecelakaan AFF dan Roman Pra Piala Asia tak terjadi. Doa-doa agar Timnas kalah telak di setiap pertandingan, sumpah akan berenang ke Australia kalau Timnas mampu menang lawan Singapura di penyisihan AFF 2012 dan berbagai cacian serapah menandakan bahwa kata Demi Merah Putih" menghilang dari kosa kata kita, sekarang semua pengkhianatan itu harus kita kubur dalam-dalam Demi Merah Putih....

Saat itu kata Demi Merah Putih terlindas oleh kata Demi Profesionalisme, Profesionalisme mengalami pergeseran defenisi oleh golongan tertentu karena malu hati menggunakan kata demi kepentingan kelompok, Demi Merah Putih, semua Demi Merah Putih....

Demi Merah Putih Prof Djohar harus mengikuti arahan FIFA untuk berkongres menjalankan 4 butir isi MOU Kuala Lumpur, tapi Demi Merah Putih pula Prof Djohar harus melanggar arahan FIFA yang mengamanatkan bahwa exco hanya bisa dikembalikan melalui Kongres 17 Maret.  Demi Merah Putih Halim Mahfudz harus menepi dengan cara tak biasa, atas permintaan La Nyalla dkk beliau di lengserkan melalui Rapat exco yang empat anggotanya belum dipulihkan keanggotaannya dan tidak memenuhi persyaratan 2/3 anggota. Demi Merah Putih semua Demi Merah Putih...

Demi Merah Putih, Permintaan La Nyalla terkait voters Solo adalah lembaga berdasarkan absen, federasi yang sah harus mengencingi keputusan yang telah diambilnya, para carateker harus dibuang, SK nya mesti dibakar karena yang terverifikasi adalah mereka yang dulu-dulu sesuai dengan absen, jangan membantahnya ini titah La Nyalla tapi tentu saja Demi Merah Putih....

Demi Merah Putih, Kongres 17 Maret di Jakarta harus menambahkan agenda baru, meski FIFA mengharamkan karena status Kongres adalah Kongres Luar Biasa, di Kongres 17 Maret ada agenda penentuan jadwal dan tempat Kongres Biasa untuk membubarkan KPSI, ini harus dilakukan karena perintah La Nyalla tapi tentu saja Demi Merah Putih. Mungkin logika anda sulit menerima, bagaimana mungkin harus buang-buang biaya lagi dengan menyewa penginapan, beli tiket pesawat, sewa tempat pelaksanaan, ongkos atribut dan segala biaya tetek bengek administrasi lainnya hanya untuk untuk membubarkan organisasi yang tidak memiliki badan hukum, tidak mempunyai AD.ART/Statuta bernama KPSI??? jauhkan prasangka itu, semahal apapun semuanya harus dilakukan, konstruksi berpikir harus dibangun seperti Menpora yang menyetujui pelaksanaan kongres susulan ini, sesuai permintaan La Nyalla dan pasti Demi Merah Putih...

Demi Merah Putih, Nil Maizar harus merelakan nasibnya yang terkatung-katung, SK Pemecatan tak kunjung datang apalagi berharap gaji yang masih tertunggak, Nil Maizar mesti tahu diri bahwa jikalau masih mengungkit-ungkit itu sama saja mengganggu proses rekonsiliasi, BTN telah bekerja secara profesional sesuai dengan peruntukannya, Nil Maizar mesti mengerti Demi Merah Putih....

Demi Merah Putih manajemen timnas akhirnya menyelesaikan sisa kontrak Stevie Bonsapia di Persipura Jayapura, Stevie harus dipecat karena memilih membela Indonesia di ajang PPA Asian 2015 , suatu sikap pembangkangan yang harus dihukum, Stevie telah mencederai hukum profesionalitas dengan mengedepankan kepentingan negara daripada klub, ada yang salah??? TIDAK ADA,  Nil Maizar tertunggak gajinya setelah mendarmabaktikan tenaganya demi kebanggan bangsa sementara PERSIPURA telah dibayar karena menolak melepas pemainnya membela bangsa hanya akan salah kalau anda tidak melihatnya dari sisi Demi Merah Putih...

Demi Merah Putih, anda harus selektif menulis artikel, tayangkanlah artikel-artikel yang jauh dari sikap mengkritisi karena itu akan menjadi anti terhadap rekonsiliasi dan kata Demi Merah Putih….

Karena menurut sebagian orang Demi Merah Putih itu adalah salah satu pihak harus mengalah sampai sekalah-kalahnya agar keinginan salah satu kelompok terpenuhi, Rekonsiliasi adalah mengecewakan salah satu pihak demi kepuasan pihak lain, kebenaran bukan lagi mutlak sebagai landasan jikalau hanya didukung kelompok minoritas, tapi kesalahan bisa saja menjadi Undang-Undang jika kelompok mayoritas menginginkannya, meski itu mayoritas yang terbodohkan kepentingan....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun