Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang digabung dari kata "demos"(rakyat) dan "kratos" (kekuatan) Â yang mana jika kedua kata ini digabung akan menjadi kata "demokratia"(kekuatan rakyat).Â
Sistem demokrasi sendiri pertama kali digunakan oleh bangsa Yunani kuno. Saat ini, sistem demokrasi sendiri sudah diterapkan menjadi sistem pemerintahan di berbagai negara, salah satunya adalah di Indonesia.2
Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan yang dilandasi oleh konsep berpikir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah dikontrol dan diawasi oleh rakyat melalui undang-undang yang dibuat oleh wakil-wakilnya di parlemen.Â
Sistem demokrasi juga mengenal sebuah konsep yang bernama "trias politika". Dimana dalam sebuah sistem pemerintahan demokrasi terdapat 3 pemisah kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.7
Indonesia setidaknya sudah melalui empat masa demokrasi dengan beberapa versi. Di masa kemerdekaan, Indonesia menerapkan demokrasi liberal. Lalu saat Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin.Â
Lalu demokrasi Pancasila yang dimulai saat pemerintahan Presiden Soeharto. Dan terakhir adalah demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi.3
Untuk memperingati demokrasi dunia, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menghasilkan resolusi A/RES/62/7 untuk menetapkan Hari Demokrasi Internasional.8 Hari Demokrasi Internasional sendiri ditetapkan dan dirayakan setiap tanggal 15 September setiap tahunnya sejak tahun 2008 hingga saat ini di berbagai negara.Â
Perayaan Hari Demokrasi Internasional dilakukan dengan berbagai macam kegiatan, seperti kompetisi foto, lokakarya untuk anak-anak, debat di televisi, hingga pertemuan dengan organisasi masyarakat sipil.4
Tujuan dari diperingatinya Hari Demokrasi Internasional adalah untuk meninjau keadaan demokrasi di dunia juga untuk mendorong pemerintah agar memperkuat dan mengkonsolidasikan demokrasi.5 Di tahun 2020 ini, PBB menyoroti demokrasi yang terjadi di masa pandemi Covid-19 yang mana, krisis pandemi Covid-19 sendiri dianggap bisa merusak demokrasi dan memunculkan otoritarianisme.10