Maxi juga menjelaskan bahwa apabila Virus Polio memasuki tubuh anak yang belum mendapat imunisasi polio atau imunisasi tersebut tidak lengkap, virus tersebut dapat dengan mudah berkembang di saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak, yang akhirnya menyebabkan kelumpuhan.Â
Pencegah Penularan Virus PolioÂ
Dalam menghadapi dan memutuskan penyebaran virus polio, Kementerian Kesehatan mendorong keterlibatan aktif masyarakat.Â
Pertama, sangat esensial bagi masyarakat untuk memverifikasi bahwa anak-anak mereka telah mendapatkan imunisasi rutin polio secara lengkap sesuai dengan usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum mencapai usia 1 tahun.Â
Kedua, perlu dipastikan lagi bahwa seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun mendapatkan 2 dosis imunisasi polio tambahan.Â
Ketiga, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk melaksanakan Buang Air Besar (BAB) di jamban dengan septic tank dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.Â
Keempat, masyarakat diharapkan untuk segera melaporkan kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat jika menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu secara tiba-tiba.Â
KesimpulanÂ
Tiga kasus lumpuh layu akut akibat Virus Polio Tipe Dua di Jawa Tengah dan Jawa Timur menunjukkan adanya celah dalam cakupan imunisasi polio dan risiko malnutrisi sebagai faktor penyebab. Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, menyoroti pentingnya meningkatkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih untuk mencegah penularan virus Polio.Â
Untuk mengatasi Virus Polio Tipe Dua, perlu tingkatkan imunisasi polio pada anak, terutama 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik sebelum usia 1 tahun. Penambahan 2 dosis imunisasi polio pada Sub Pekan Imunisasi Nasional di wilayah terdampak dapat membantu.Â
Masyarakat perlu menerapkan perilaku hidup bersih, seperti buang air besar di jamban dan mencuci tangan dengan sabun. Penting juga untuk melaporkan gejala lumpuh mendadak pada anak di bawah 15 tahun kepada petugas kesehatan.Â