Kasus anjing rabies kembali mengemuka. Seorang anak 5 tahun di Buleleng meninggal dunia akibat gigitan anjing  peliharaannya yang ternyata telah terinfeksi rabies. Diketahui bernama Kadek Riska Ariantini, ia dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (15/6/2023). Kerabat almarhum mengatakan, Riska mengalami rabies akibat gigitan anjing sekitar satu bulan yang lalu pada bagian lengan kiri. Pada saat itu, ia mengalami luka goresan pada bagian lengannya. Orang tua Riska pada saat itu tak bertindak cepat dengan membawa Riska ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Sejumlah kerabat telah menyampaikan agar Riska dibawa ke rumah sakit atau puskesmas agar diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR), akan tetapi karena dianggap hanya berupa goresan kecil yang tidak terlalu dalam, orang tua Riska hanya membersihkan lukanya dengan sabun dan air mengalir. Diketahui, keadaan Riska setelah digigit anjing sempat baik-baik saja. Namun, pada Sabtu (10/6/2023), Riska mulai mengalami gejala rabies.
Kasus ini mulai merebak saat video anak tersebut viral di TikTok. Dalam video tersebut, tampak anak yang terinfeksi rabies memasuki fase hidrofobia, dimana ia mulai ketakutan kejang-kejang saat diberikan air minum di rumah sakit. Terkait video viral itu warganet mengaku iba dan tak sampai hati. Bahkan, menurut warganet hidrofobia adalah tahap dari infeksi rabies yang menandakan bahwa gejalanya sudah begitu parah.
Â
APA SIH RABIES ITU? Â
Rabies adalah infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies (lyssavirus) dan dapat mengakibatkan kematian. Virus ini dapat ditularkan melalui saliva  (anjing, kucing, kera) yang terjangkit rabies melalui gigitan dan luka terbuka.
Â
BAGAIMANAKAH SEJARAH PERSEBARAN RABIES?
Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884 yang ditemukan warga Belanda Schoorl pada kuda. Kemudian pada 1889, Esser W. J. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada 1894, virus rabies pertama kali menyerang manusia, ditemukan oleh orang Belanda, EV De Haan.
Â
PENYEBAB RABIES
Rabies disebabkan oleh Lyssavirus dari keluarga Rhabdoviridae yang terdapat dalam air liur hewan penular rabies. Bentuknya seperti peluru serta ukurannya sangat kecil dan tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Adapun hewan yang dapat menjadi penular rabies yakni anjing, kucing, dan kera.
(Gambar anjing, kucing dan kera)
Â
BERIKUT CARA PENULARAN INFEKSI RABIES!!!
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies dan dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan atau luka terbuka yang terpapar air liur hewan yang terinfeksi. Cara penularan rabies antara hewan dan manusia adalah sebagai berikut:
Â
1. Gigitan Hewan:
Penularan rabies yang paling umum terjadi melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Virus tersebut dapat ada dalam air liur hewan yang terinfeksi dan masuk ke tubuh manusia melalui gigitan atau luka terbuka yang terkontaminasi.
Â
2. Jilatan atau Kontak dengan Luka Terbuka:
Selain melalui gigitan, penularan rabies juga dapat terjadi jika air liur hewan yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka pada kulit manusia, atau jika seseorang terkena jilatan hewan yang terinfeksi pada selaput lendir, seperti mata, hidung, atau mulut.
Â
3. Paparan Saliva:
Paparan langsung terhadap air liur hewan yang terinfeksi dapat menyebabkan penularan rabies. Ini bisa terjadi jika seseorang terkena air liur hewan yang terinfeksi pada mukosa atau luka terbuka yang baru, misalnya jika air liur hewan tersebut terkena tangan dan kemudian tersentuh wajah.
Â
Perlu diingat bahwa rabies tidak menular melalui sentuhan kulit, air liur yang terkena kulit yang utuh, atau melalui udara seperti virus pernapasan. Namun, sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi terinfeksi rabies, terutama jika hewan tersebut menunjukkan gejala yang mencurigakan seperti perilaku agresif, gelisah, atau kejang-kejang.
Â
GEJALA-GEJALA YANG TIMBUL SETELAH TERPAPAR VIRUS RABIES
Tanda-Tanda Hewan Mengalami Infeksi Rabies
Tanda-tanda rabies pada hewan dengan suara menjadi parau, tidak menurut perintah majikannya lagi, menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak, Â lupa pulang, lari tanpa tujuan, biasanya mati dalam 4-7 hari setelah gejala pertama muncul. Sedangkan ciri rabies tenang yakni bersembunyi di tempat gelap, dan sejuk, tidak mampu menelan, mulut terbuka, air liur berlebihan, kejang-kejang berlangsung singkat, bahkan sering tidak terlihat kelumpuhan, dan kematian terjadi dalam waktu singkat.
Â
Gejala yang timbul setelah terpapar virus rabies pada manusia
1.Stadium Permulaan (Prodormal):
a.lemah
b.lesu
c.nafsu makan berkurang
d.sulit tidur
e.demam seperti infeksi penyakit lainnya
f.muntah
g.sakit kepala yang berat
h.nyeri di tenggorokan
i.mual
Â
2.Stadium Rangsangan (sensoris):
a.nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada luka gigitan
b.cemas
c.reaksi berlebih terhadap rangsang sensorik
Â
3.Stadium Gila (eksitasi)
a.berteriak-teriak
b.menjambak-jambak
c.berlari-lari dan melompat-lompat
d.takut air
e.takut Cahaya
f.takut suara
g.berlebihan air liur
h.berlebihan cairan tubuh
i.berlebihan air mata
Â
4.Stadium Lumpuh (Paralisis):
a.mulut menganga
b.lumpuh mulai dari kaki
c.kelumpuhan otot-otot pernafasan (susah bernafas)
d.biasanya penderita meninggal dalam 4-6 hari setelah gejala pertama muncul
Adapun tanda-tanda rabies pada manusia menjadi takut air, takut cahaya dan takut angin.
Â
SLIDE 7
PERTOLONGAN DAN PENCEGAHAN
Adapun pertolongan pertama pada penderita rabies dapat dilakukan antara lain:
1. Â Â Cucilah gigitan hewan (anjing) dengan sabun atau deterjen di bawah air mengalir selama 10-15 menit
2. Â Â Beri obat antiseptic pada luka gigitan (obat merah, alkohol 70 persen, dll)
3. Â Â Hubungi rabies center untuk pertolongan selanjutnya
4. Â Â Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan setiap satu tahun sekali
5. Â Â segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit terdekat bila digigit oleh hewan yang kena rabies untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
PESAN :
Perlu ditekankan kembali mengenai pentingnya memvaksinasi hewan peliharaan, terlebih bila memiliki hewan peliharaan bertaring seperti anjing, kucing, monyet, kelinci, musang, dan lainnya. Penting untuk membawa hewan peliharaan ke dokter hewan untuk diberi vaksin rabies untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H