ANAK tumbuh dengan belajar dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Rumah adalah tempat terbaik bagi anak untuk tumbuh dan berkembang di bawah pengasuhan orangtuanya.
Kehadiran serta kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya akan menjadi penentu terhadap proses tumbuh kembang sang anak. Anak yang dibesarkan oleh kedua orang tuanya memiliki potensi menjadi pribadi yang lebih cerdas, bahkan lebih pintar dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan oleh single parent.
hubungan erat serta peranan orang tua menjadi incator pembentuk kepribadian sang anak. Agar buah tumbuh kembang buah hati terjaga dengan baik, mulailah lebih rekatkan hubungan anda dengan suami. Karena sesungguhnya, media yang paling efektif untuk mengajarkan anak-anak adalah dengan perilaku dan tingkah laku orangtua saat dirumah, dengan begitu mereka cenderung akan meniru tingkah laku ayah dan ibunya. Selain itu, dirumah dan lingkungannyalah waktu mereka banyak dihabiskan.
Orangtua adalah "pengasuh" terbaik bagi anak. Hal ini pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Singapura. Penelitian yang melibatkan 2000 anak usia 6?"12 tahun tersebut menyimpulkan bahwa anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan anak dan diasuh oleh orangtua asuh atau pembantu memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami masalah kesehatan mental dibanding anak-anak yang diasuh sendiri oleh orangtuanya.
Dalam penelitian itu, tim peneliti dari Institut Kesehatan Mental Singapura dan Universitas Nasional Singapura menemukan adanya hubungan langsung antara ketidakhadiran orangtua dengan emosional dan perilaku menyimpang pada anak seperti depresi, kegelisahan, agresif, dan perilaku suka mengganggu (jahil).
Perwakilan peneliti, Dr Bernardine Woo, mengatakan, anakanak yang tinggal dengan orangtua tunggal (ibunya) karena bercerai, menjanda,atau ditinggal mati suaminya, kemungkinan tiga kali lebih besar mengalami masalah kesehatan mental dibanding anak lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H