International Bali Meditators’ Festival (IBMF) yang pertama dan kedua yang diadakan di Ubud, Bali, pada bulan November 2009 dan 2010 telah meraih banyak perhatian dan sambutan dari berbagai kalangan di seluruh dunia. Sekitar lebih dari 800 warga dunia telah mengikuti festival tersebut di tiap-tiap tahunnya,. Lebih dari 1000 peserta ditargetkan akan hadir pada festival tahun ini. Untuk itu, akan ada lebih banyak pembicara internasional dari berbagai organisasi spiritual dunia yang akan berbagi pengetahuan, pengalaman dan teknik meditasi pada festival yang ketiga ini. Festival yang ketiga ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 10-13 November 2011. Dengan tetap mengambil tetap mengambil tempat di Ubud, festival kali ini juga akan berlangsung lebih lama sesuai permintaan para pembicara dan peserta pada festival-festival sebelumnya. Program dan aktivitas yang akan diselenggarakan pun akan bertambah banyak untuk memeriahkan festival tahun ini. Berbagai media partners yang akan mendukung festival berskala internasional ini adalah: The Jakarta Post, The Jakarta Globe, The Bali Times, TVRI, RRI, Bali TV, Bali Post, Bali Travel News, Metro TV, Femina Group, Garuda Magazine, Bali Beyond Magazine, dan masih banyak lagi. Tema festival tahun 2011 ini adalah:
TAMASO MÃ JYOTIRGAMAYA
Lead Kindly LightTHE YEAR OF GLOBAL AWAKENING
Ungkapan “Tamaso Ma Jyotirgamaya” berasal dari Upanishad, yang memiliki makna “tuntunlah hamba dari kegelapan menuju cahaya”. Sedangkan ungkapan “Lead Kindly Light” diinspirasi dari sebuah puisi terkenal karya John Cardinal yang juga merupakan puisi favorit dari Mahatma Gandhi, sebagai berikut:
Lead, Kindly Light amid the encircling gloom,
Lead Thou me on!
The Night is dark, and I am far from home,
Lead Thou me on! (John Cardinal)
Gelap yang mengerikan menyelimuti malamku,
Pun masih jauh dariku, dari rumah yang kutuju
Tuntunlah langkahku, wahai Sinar Suci, Cahaya Ilahi
Hingga dapat kulewati kegelapan malam ini..
Festival ini akan mengajak kita untuk larut dalam cinta, yang dimulai dari diri sendiri, untuk mewujudkan ‘heaven on earth’. Marilah kita membuka hati dan merayakan kehidupan, membebaskan diri dari segala dogma dan doktrin sehingga memiliki pandangan yang lebih luas dan pikiran yang lebih terbuka. Biarkan Cahaya Kasih menuntun kita semua. Saatnya untuk mengekspresikan diri kita dengan berbagi pengalaman dan kebahagiaan. Dari sini dan sekarang juga, akan terjadi kehidupan yang lebih baik, dimana masyarakatnya dapat hidup dalam kedamaian, cinta, dan keharmonisan menuju persatuan seluruh masyarakat di dunia.
sumber: http://balimeditates.org/index.php?option=com_content&view=article&id=44&Itemid=40&lang=in
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H