Tepat hari ini tanggal 15 bulan sya'ban, tentu ditanggal ini ada dikenal istilah malam Nishfu Sya'ban. malam yang memiliki keutamaan luar biasa dan memiliki barokah bagi semua mahluk tanpa perbedaan agama mana pun selama mempercayai Tuhan semesta Alam. Mungkin kita berfikir bahwa malam ini dikhuskan untuk yang beragama Islam saja yang mendapatkan barokah dan kenikmatan belaian kasih sayang dari sang Tuhan yang datang langsung ke bumi. Tentu pemikiran seperti ini perlu diluruskan bahwasanya Tuhan tidak membeda bedakan mahluknya karena Tuhan memiliki sifat Ar-Rahman (Sifat pengasih), sifat yang didapatkan oleh semua mahluk dan Ar-Rahim (Sifat Penyayang) sifat yang diberikan kecuali orang kafir.
Malam Nishfu Sya'ban disebut juga puncaknya bulan sya'ban sebelum memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat dan kebaikan oleh Tuhan bagi mahluknya. Kita kembali teringan sabda Rasulullah yang dituangkan dalam HR. Al-Baihaqi yang berbunyi "Allah SWT melihat semua hambanya di malam Nishfu Sya'ban dalam keadaan gembira karena Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa hambanya kecuali orang musyrik dan orang yang menanamkan kebencian di dalam hatinya kepada saudaranya. Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali menyebut malam ini sebagai malam yang hidup, artinya apa, orang menghidupkan malam Nisfhu Sya'ban  dengan ibadah maka, hatinya tidak akan mati pada hari matinya banyak hati.
Beberapa amalan-amalan yang dianjurkan dalam malam Nisfhu Sya'ban ini diantaranya memperbanyak doa. Doa merupakan senjata terkuat dalam berkomunikasi langsung dengan Tuhan dengan doa hubungan antara mahluk dan sang pencipta semakin kuat. Doa bukan saja berisi permintaan mewah-mewah tetapi doa bisa diisi dengan curhatan, baik curhatan  mengenai pekerjaan, curhat mengenai keluarga, dan curhat mengenai keadaan sosial yang dijalani. Allah mengatakan di dalam Lauh Mahfudz bahwa ketika ingin dekat denganku maka berdoalah.
Amalan kedua yang patut diamalkan yaitu membaca dua kalimat syahadat. Kalimat ini kalimat kemerdekaan oleh semua manusia, kalimat yang mengajarkan kepasraan dan ketundukan hanya kepada sang Tuhan. Mungkin kita flash back kebelakang untuk mengingat kembali percakapan dialog antara Tuhan dan kita sewaktu di dalam alam rahim. Dimana Tuhan memulai dialognya "Bukanka aku ini tuhanmu?" " Betul engkau Tuhan kami". Tentu kalimat syahadat ini kalimat janji yang dilontarkan mahluknya kepada Tuhan. Janji adalah suatu utang karena ada harapan yang diambil dan harus dikembalikan dalam keadaan sesempurna dari sebelumnya diambil. Seyogyanya seorang muslim memperbanyak mengucapkan kalimat syahadat di malam barokah ini.
Terakhir memperbanyak mengucapkan istighfar. Ucapan istigfar bukan hanya diucapkan ketika berbuat salah tetapi ada makna yang terselubung di dalam kalimat tersebut. kalimat ini mengajarkan bahwa sikap keredahan hatian kunci kesuksesan di dunia dan akhirat. Cak nur mengatakan bahwa kalimat Istigfar merupakan kalimat pamungkas dalam membebaskan dari yang namanya penyakit hati. Kita sadar bahwa tidak ada satupun manusia yang bersih dari kesalahan maka, dari itu malam Nisfhu Sya'ban ini yang penuh barokah dalam bertaubat baik kepada mahluk secara spritul Horizontal ataupun bertobat keada Allah secara Spritual Vertikal atas maksiat yang dijalani selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H