DARI deretan nama-nama Pabrik Gula (PG) tertua di Indonesia yang di rilis id.wikipedia.org, terdapat di antaranya nama PG Madukismo Bantul Yogyakarta. Saya belum pernah sampai ke sana dan niat hati pengen sekali bisa sampai. Sebab disebut-sebut sarat nilai sejarah.
Lokomotif tua PG Madukismo (ivanbatara.wordpress.com)
Pabrik ini juga terbuka untuk umum bagi masyarakat yang ingin berkunjung, menyusul sudah dibuatnya Paket Agrowisata. Agrowisata adalah kegiatan pariwisata yang berlokasi di kawasan pertanian atau perkebunan. PG Madukismo memang dikeliling kebun tebu yang cukup luas yang sudah berumur berpuluh tahun silam. Artinya jauh lebih tua dari umur saya yang baru berkepala tiga, hehehe. Pabrik ini juga memproduksi alkohol atau spritus. Cerita-cerita soal Jogja memang dekat dengan telinga saya. Sebab di tempat saya bekerja di sebuah perusahaan media di Kota Pekanbaru, juga ada karyawan yang berasal dari Yogyakarta. Sehingga cerita-cerita menarik soal Yogyakarta cukup familiar. Mereka senang sekali kalau ditanya soal tempat-tempat objek wisata unggulan di Kota Pendidikan tersebut. Seperti layaknya seorang Duta Wisata, ia menjelaskan secara runut mana tempat-tempat menarik yang layak dikunjungi, mulai dari wisata sejarah, wisata agro, wisata belanja, wisata pendidikan, wisata malam sampai wisata kuliner. Tapi dari deretan nama-nama objek wisata unggulan itu, mereka tidak menyebutkan nama PG Madukismo. Tapi begitu saya singgung soal Madukismo, memang mereka tidak asing dengan nama tersebut dan diakui termasuk pabrik tua di Yogyakarta. Itu artinya, PG Madukismo belum masuk objek unggulan untuk berwisata di Yogyakarta, padahal sudah dibuka program Agrowisata. Untuk memastikan itu, saya coba sercing di internet. Memang banyak website dan blog yang merilis lokasi-lokasi objek wisata unggulan di Yogyakarta. Hanya saja, dari deretan nama-nama tersebut, saya juga tidak menemukan PG Madukismo dalam daftar list. PG Madukismo baru muncul, kalau kata kuncinya menyertakan tulisan 'madukismo'. Jadi sepertinya potensi wisata PG Madukismo memang belum digarap secara optimal. Padahal kalau digarap serius, akan menjadi potensi bisnis yang cukup menjanjikan. Terlebih lagi di Yogyakarta memang sudah banyak objek-objek wisata unggulan, sehingga PG Madukismo relatif mudah dipaketkan dengan objek-objek wisata tersebut. Baca selengkapnya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H