Pendidikan agama dapat berperan penting dalam membentuk karakter anak sejak dini. Sejak awal, anak akan diajarkan nilai-nilai agama seperti kesopanan, kejujuran, toleransi, kepedulian, kerja sama, dan lain sebagainya. Ketika anak menerima pendidikan agama, mereka belajar tentang moral dan etika yang menuntun mereka untuk melakukan perbuatan yang baik kepada sesama.
Selain itu, pendidikan agama juga mengenalkan anak-anak pada ketuhanan yang akan menumbuhkan rasa ketergantungan pada Tuhan dan mengajarkan cara hidup yang penuh dengan kesabaran, ketaqwaan, dan kerendahan hati. Keterlibatan anak dalam kegiatan keagamaan seperti shalat, ibadah, dan aktivitas keagamaan lainnya, memperkuat rasa kebersamaan dan kerja sama dalam kelompok keagamaan dan masyarakat luas.
Dalam pendidikan agama, anak juga diajarkan cara mengatasi masalah dan cobaan hidup dengan sabar dan tawakal kepada Tuhan. Anak diasuh untuk dapat memecahkan masalah dengan cara yang baik dan cerdas serta menghindari tindakan yang tidak benar.
Dengan mengajarkan nilai-nilai agama sejak dini, karakter anak terbentuk dengan baik, baik dari segi moral maupun sikap-sikap positif lainnya. Hal ini juga penting karena karakter yang terbentuk di masa kanak-kanak akan menentukan pembentukan sikap dan karakter anak di masa mendatang.
Dalam hal ini, pendidikan agama tidak hanya berperan sebagai pembentuk karakter, tetapi juga sebagai alat untuk mengajarkan anak tentang pentingnya menghormati agama dan keyakinan orang lain, serta menghargai perbedaan budaya dan tradisi. Oleh karena itu, melalui pendidikan agama, anak-anak dituntun untuk menjadi generasi yang berakhlak baik dan memiliki rasa empati yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H