Sekolah di mana mereka tidak punya pilihan dikarenakan kurangnya kemampuan finansial ataupun tidak punya modal kultural untuk memiliki kemampuan akademik mencukupi dan koneksi yang mampu membawa mereka ke tempat berbeda.
Sepertinya ada yang salah dari pernyataan bahwa ketika pasar hadir di sekolah maka ada kebebasan pilihan. Pilihan selalu terkungkung oleh tekanan memenuhi ekspektasi atas penjagaan status. Ini berlaku bagi semua baik orang tua, siswa, sekolah dan guru.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!