Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Pengembangan Kompetensi dan Karakter Peserta Didik dengan Model KOPHOG (Keterlibatan Orang Tua Berbasis Penguatan Hubungan Orang Tua Dan Guru)" di SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo (17/07/2023).
Kelompok Mahasiswa Proyek Kepemimpinan PPG Prajabatan Fisika Gelombang 2 Tahun 2022 Universitas Negeri Surabaya dengan anggota Roifatu Diana Zain, Atika Nadiana, Jelita Puspita Ningrum K, Kasiyama Lukitasari, Winda Rachman Putri, Siti Khoiriyatul Ummah, Firdaus Maulida dan Anggi Larasati di bawah bimbingan Ibu Lydia Rohmawati, S.Si., M.Si menggelar kegiatan Parents Meeting bertajuk "Parents Meeting dilatarbelakangi oleh pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa terdapat tiga pilar pendidikan yaitu rumah, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu bersinergi untuk optimalisasi perkembangan kompetensi maupun karakter peserta didik.
Parents Meeting merupakan forum untuk menyamakan persepsi antara orang tua dan guru. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dan dihadiri oleh orang tua beserta peserta didik kelas XII M-ICO, Narasumber (Guru BK), Pimpinan SMA Muhammadiyah 1 Taman, Dosen Pembimbing Lapangan, dan mahasiswa kelompok Proyek Kepemimpinan PPG Prajabatan.
Kegiatan Parents Meeting dibuka dengan sambutan oleh ketua proyek, pimpinan sekolah, dan Dosen Pembimbing Lapangan. Kemudian diisi dengan materi bertajuk "Membangun Pondasi Pengasuhan (The Crucial Role of Parents in Shaping Children's Character)" oleh narasumber Dita Kurnia Sari, M.Pd.
Menurut Dita, pondasi sangat penting dalam masa depan anak. Pondasi tersebut ada pada orangtua. Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini karena sangat penting untuk meraih keberhasilan akademik, membentuk keterampilan sosial, kesejahteraan emosional dan sosial, jiwa kepemimpinan yang efektif untuk anak. Â Salah satu cara membangun karakter anak adalah dengan mengajarkan anak tentang value bahwa anak sangat berharga dan juga membantu mereka dalam menemukan valuenya. Dita juga menambahkan bahwa karakter adalah tanggung jawab orang tua, parenting bukan tentang anak tapi tentang orang tua.
Kegiatan Parents Meeting ditutup dengan diskusi antara orang tua, peserta didik, dan narasumber. Dalam kesempatan yang sama, beberapa peserta didik menyampaikan keluh kesah dan harapannya sebagai seorang anak kepada orang tuanya.
Dari kegiatan ini, diharapkan orang tua dan guru memiliki persepsi yang selaras, agar peserta didik mendapat iklim belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran, sebab kesadaran akan minat dan potensi peserta didik yang berbeda-beda tidak hanya perlu dipahami oleh guru di sekolah, namun juga orang tua sebagai guru pertama di lingkungan bertumbuh anak.
Widhiyanti, salah satu orang tua menanggapi kegiatan Parents Meeting ini dengan Positif. "Menurut saya, kegiatannya menyenangkan, banyak memberi masukan, dan menginspirasi orang tua seperti saya. Memang tadi cukup banyak informasi ya seperti The Crucial Role. Hal-hal seperti itu." Ungkap Widhiyanti.
"Minimal setiap tahun diadakan (Parents Meeting), kalau bisa ya setahun dua kali gitu. Selain silaturrahmi antara pihak sekolah dengan orang tua, kita jadi tahu lah, lebih banyak tahu ya." Lanjutnya.
Widhiyanti juga memberikan kesan dan pesan untuk kegiatan Parents Meeting ini. "Kesannya kegiatan ini banyak manfaatnya, pesannya semoga hanya jangan kali ini aja, besok ada kelanjutannya" tambah Widhiyanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H