Terus belajar sesuatu hal yang baru, akan membuatmu selalu bersemangat. Aku menyadari bahwa ini tentu tidaklah mudah di usia memasuki awal 40 tahun yang hampir semuanya mulai melambat. Lupa meletakkan sesuatu, taruh barang di mana dan nanti aku carinya di mana. Namun, ketika memutuskan diri untuk tidak malu kembali berada di kelas basic bahasa inggris yang dipenuhi anak-anak muda yang jauh lebih muda, aku merasakan banyak sekali manfaatnya.Â
Beruntungnya aku tidak sendiri, ada mama-mama lain, yang usianya sebaya denganku, bahkan ada yang jauh lebih tua dariku, ikut belajar bersama. Memacu diri untuk terus melatih otak. Membuang rasa enggak enakan karena feel too old for learn English. Sungguh ini sangat menyenangkan. I feel gratefull Allah masih memberi kesempatan bertemu dengan teman-teman sekelas dari seluruh Indonesia. Bercerita dengan berbagai topik. Saling support dan memberi masukan bila ada kesalahan yang kulakukan, demikian pula dengan yang lainnya.Â
Waktu yang kami miliki hanya 60 menit setiap hari. Lima hari dalam seminggu. Satu jam seakan berjalan sangat cepat. Baru saja mulai, tiba-tiba zoom harus berakhir. Aku selalu menanti waktu kelas dimulai. Jika sewaktu-waktu ada halangan sehingga tidak bisa ikut kelas, rasanya sedih sekali. Berasa sesuatu yang berharga lewat begitu saja, sangat disayangkan.
Awalnya agak sulit mengimbangi diri dengan para remaja dan muda belia ini,tetapi lama-lama i'm enjoy in there. Berbicara terbata-bata sambil mengingat arti kata dalam bahasa inggris, aku mulai membiasakan diri. Satu hal yang aku sesali mengapa berhenti berbicara bahasa inggris, banyak vocab yang hilang karena sekian lama not practice in English. Tidak jarang aku menertawakan diri sendiri. Mengapa saya tersesat dalam masa muda yang asik dan enggan beranjak ini.
Aku memiliki seorang teman sebut saja namanya Sist Monica, berusia 56 tahun. Katanya, dia senang mengikuti kelas English conversation karena dia senang bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Ini akan memperkaya wawasan dan ilmu yang didapat pada setiap sesi kelas kami.Â
Sist Monica bahkan sama sekali tidak malu mengatakan dirinya granny, karena sudah memiliki dua orang cucu. Dia memiliki banyak sekali pengalaman. Memiliki bisnis ekspor import membuatnya sering bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain dalam wilayah Indonesia,bahkan beliau juga sering keluar negeri. Saat Sist Monica menyampaikan opininya semua orang terpana, karena bahasa inggrisnya bagus. Beliau bisa berbicara dengan cepat tanpa harus mengingatnya terleih dahulu. Hal yang paling menarik adalah cerita-ceritanya yang selalu luar biasa, karena pembawaannya yang santai, tidak terburu-buru, intonasinya pas, pronounciation oke banget like native speaker. Pokoknya Granny Monica so adorable.
Aku berharap beliau selalu Allah beri kesehatan dan keselamatan, sehingga dapat lebih lama berada di kelas bahasa Inggris kami.Â
Lain halnya dengan temanku yang lain, Sist Diah namanya. Dia lebih muda dariku, tetapi orangnya sangat cheerly. Sist Dia memiliki bisnis travel liburan serta haji dan umrah. Saat dia tidak ada berasa ada yang hilang. Diah memiliki kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan, tidak jauh berbeda denganku. Saat berbicara hampir semuanya menggunakan bahasa Indonesia, berulang kali tentor mengingatkan Diah. Namun, dengan kocak, dia selalu mengelak kalau bahasa Inggris itu sulit, dan kalau ceritanya seru, pakai bahasa Inggris, feel-nya enggak dapat. Hahahaha ... dia memang lawak. Namun, ia bertekad harus bisa bahasa inggris, karena aktivitas bisnisnya menuntut dia harus berbahasa inggris minimal.
Bagi teman-teman yang usianya sama kayak aku, tidak perlu malu bagi kalian untuk terus belajar mengisi waktu. Dan ini baik untuk healing, karena jenuh dengan rutinitas monoton yang kita lakukan. Tenang, tidak perlu belajar bahasa Inggris, kok, bila kalian tidak menyenanginya. Belajar menulis, menggambar, memasak, juga bisa menjadi pilihan. Yang paling penting adalah kamu menikmatinya, apapun itu. Ini juga bagian dari healing, lo.
Maaf teman-teman, sore ini hanya bisa menulis cerita receh ini, sejujurnya aku kangen corat-coret di sini, kangen kalian semuanya. Hampir 10 hari enggak setor tulisan, karena ada beberapa kehebohan di dunia nyata sehingga sulit mengatur waktu dan susah mendapatkan ide.Â