Berawal dari niat kami (saya dan suami) langsung melanjutkan puasa sunnah syawal setelah satu hari lebaran Hari Raya Idul Fitri. Namun, kenyataannya adalah kami masih berada di luar kota karena ambil libur di awal dan baru berencana pulang kampung di akhir musim libur kemarin.Â
Nah setelah tiga hari liburan (mulai dari H-1 sampai dengan H+2) kami baru berada di rumah kembali pada hari raya ke-2, Â tepatnya hari Selasa. Hari Rabu kami memutuskan istirahat karena dari perjalanan yang lumayan melelahkan termasuk mengurus rumah dan pakaian kotor. Alhamdulillah walau masih agak oleng karena berasa masih belum cukup istirahat hari Kamis dan Jumat kami mulai berpuasa Syawal hari ke-1 dan hari ke-2.Â
Saya berniat melanjutkan puasa pada hari Sabtu, karena Minggu sudah berencana pulang kampung. Ternyata suami mengatakan kita libur dulu, Insyaallah Senin dan Selasa kita mulai lagi. Baiklah dengan tanpa bantahan saya ikut apa kata Pak Suami tercinta.Â
Minggu benar-benar menjadi hari berat bagi kami. Pulang dari kampung badan seakan remuk dan patah-patah. Walhasil Senin kami belum bisa ambil puasa hari ketiga. Mengingat juga kantor dimulai juga Senin itu. Saya berbesar hati semoga Allah beri kekuatan untuk mengambil di hari Selasa.Â
Ternyata Qadarullah lagi-lagi hari Selasa kami merasa belum mampu. Suami berasa salah makan dan di lengannya tumbuh bentol-bentol. FYI beliau alergi cumi-cumi. Kami menduga salah satu makanan yang kami nikmati dalam perjalanan dari kampung ke tempat tinggal kami ada campuran cumi-cumi.Â
Di tangan tumbuh bentol yang keras dan panas di sekitarnya. Gejala persis sebelumnya, ditempat tumbuh si bentol untuk kulit mengeras dan panas. Jika digaruk (biasanya tanpa sengaja saat tidur) akan mengeluarkan air. Mau tidak mau Paksu kembali berhubungan dengan ctm (obat alergi), per enam jam ditambah dengan amoxilin. Alhamdulillah Rabu sore semuanya membaik, gatalnya berkurang dan si bentol itu mulai layu.
Alhamdulillah Kamis mulai kembali berpuasa dan baru hari ke-3 saudara-saudara (make me sad) dan Insyaallah Jumat hari ke-4. Sabtu dan Minggu kembali libur dan Senin Selasa minggu depan, Insyaallah genap enam hari (ini baru niat, Insyaallah). Semoga Allah kabulkan.
Apa yang ingin saya ceritakan di sini adalah bahwa niat saja tidak cukup untuk meneruskan ibadah-ibadah yang selama bulan Ramadan kemarin telah rutin dilaksanakan. Allah kadang menguji seberapa besar niat kita untuk benar-benar mewujudkan apa-apa yang sudah kita rencanakan. Tidak bermudah-mudah dalam mencari alasan, walau itu puasa sunnah, jika sudah niat, hayuk semangat untuk melaksanakan.Â
You have struggle to get more pahala dari Allah.Â
Allah telah menjanjikan bahwa pahala puasa Allah sendiri yang menghitungnya. Sebagaimana  hadist (Qudsi) yang diriwayatkan oleh Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946 dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah sallallahu'alai wa sallam bersabda, "Allah berfirman, 'Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya." Ada dua kenikmatan yang didapat oleh orang yang berpuasa. Pertama nikmat saat berbuka puasa dan kedua saat berjumpa dengan Allah di akhirat nanti. Â