Mohon tunggu...
Suara Hati
Suara Hati Mohon Tunggu... Akuntan - Kasir

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadikan Indonesia Surga Pangan dengan Berjuta Pohon Buah

29 Januari 2024   20:08 Diperbarui: 29 Januari 2024   20:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan jadikan langit dan bumi
pagi dan malam...
hujan dan musim musim....
itu Tuhan......
itu dirasakan semua orang
yang baik dan jahat
yang benar dan yang salah

manusia ada yang kaya dan ada yang miskin....
ada yang terlalu kaya dan miskin....
bahkan ada yang terjerat pinjol dan kelaparan......dan makan tidak enak.....
ada yang mau sedekah ....
ada yang gak mau sedekah gotong royong bantu lansia disabilitas janda fakir miskin anak yatim...

anjuran saya Siapapun presidennya....
tingkatkan sumber pangan sebanyak banyaknya..ajak masyarakat...tanam berbagai macam jenis pohon buah buahan ditiap rumah kampung kanan kiri jalan raya kanan kiri jalan kampung kanan kiri jalan tol kanan kiri jalan kereta api.....lahan kosong...konsumsi buah buahan...lestarikan sumber pangan......supaya bisa dimakan oleh orang banyak......terutama fakir miskin dan orang lemah yang butuh makanan sehat buah buahan....orang kaya juga butuh makanan sehat......

untuk apa indonesia hujan sepanjang tahun....matahari juga bersinar dari jam 6 pagi sampai 17 sore...tanahnya subur....jika gak dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyat dan pangan rakyat rugi.......

saya mau jadikan indonesia surga....
bukan neraka yang hanya rakus ngejar uang...yang penting kami makan.....kami gak perduli dengan uang.....jadikan warga indonesia...tidak gila angka 0-9

insya Alloh terlaksana tapi melibatkan banyak orang tentunya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun