Mohon tunggu...
Kakadoki Fransiskus
Kakadoki Fransiskus Mohon Tunggu... -

Maklum saja za pendatang baru di Dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ini Pernyataan Kelompok Oposisi tentang Penyerangan Tentara Revolusi Pembebasan Papua Merdeka di Perbatasan RI-PNG

10 April 2014   08:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari lalu sebelum pesta demokrasi lima tahunan itu digelar, tepatnya pada hari sabtu (05/03/2014) pukul 04.00 pagi tentara revolusi Papua merdeka menduduki dan menyerang pos militer di perbatasan RI-PNG, kampong wutung Papua dan aksi pengibaran bendera Bintang Kejora.

Kelompok Oposisi di Negara Papua New Gunea (PNG) melalui ketua Mr. Hol. Balden Namah kepada media oposisim, www.opposition.gov. melaporkan dua pandangan antralain perbatasan Internasional dan perjuangan Papua barat untuk menentukan nasib sendiri.

Kepada media itu melaporkan senin (7/03/2014) masalah perbatasan dan perjuangan kemerdekaan Papua Barat harus diatasi lebih cepat daripada nanti.

1.Demarkasi perbatasan internasional.

Saya telah menyatakan pada banyak kesempatan bahwa perbatasan adalah bom waktu berdetak. Aku menelepon pada kedua PNG dan pemerintah Indonesia lagi, untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi isu-isu kunci yang mempengaruhi perbatasan kami, dan khususnya perlunya demarkasi perbatasan darat internasional lebih tepat.

Untuk perbatasan utara, Indonesia telah sudah memasuki sisi PNG perbatasan dengan mendirikan pos perbatasan di batas dan dengan membangun pasar batas. Batas ini sisi PNG "Lima KILO meter (5) tidak ada orang tanah" atau zona netral.

Zona netral 5 kilometer dihitung dari Sungai Tami sisi yang berfungsi sebagai pembatasan alami antara desa Wutung dan keluarga mereka di Papua Barat, serta perbatasan internasional antara Indonesia dan Papua Nugini. Pemerintah PNG telah berubah menutup mata terhadap gangguan ini dan pemerintah saat ini juga tampaknya tidak peduli.

Hal yang sama yang juga terjadi di perbatasan selatan, yang mana orang Indonesia telah mendirikan pangkalan angkatan laut sepanjang Sungai Torasi, yang ada di dalam wilayah Papua.

Pemerintah PNG harus segera memanggil pemerintah Indonesia untuk menghapus kehadiran dan pendirian mereka dari dua area tersebut dari wilayah Papua.

Saya harus memperingatkan kedua pemerintah untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk menetapkan garis perbatasan lebih tepat sehingga ada sedikit atau tidak ada ruang untuk kesalahpahaman dan konflik sebelum terlambat.

2. West Papua perjuangan untuk penentuan diri.

Saya menyebut pada pemerintah Indonesia dan Papua Nugini untuk memulai dialog mengenai isu perjuangan kemerdekaan Papua Barat. Kejora adalah Melanesia. Kami Melanesia merupakan penduduk dari pulau New Guinea, sampai orang kulit putih datang dan bermain-main di sekitar dengan adat sesuai dengan tujuan mereka.

Papua Barat telah menemukan sendiri di bawah pemerintahan Indonesia. Indonesia orang Asia dan tidak memiliki hubungan dengan orang Melanesia. Indonesia tidak dapat membuat klaim yang sah untuk warga Papua Barat dan Papua Barat tanah, terlepas dari sejarah apa memegang antara mereka dan Belanda.

Orang-orang Papua Barat yang disembelih seperti binatang oleh pasukan keamanan Indonesia untuk menolak pemerintahan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun