Mohon tunggu...
Kasimaldi
Kasimaldi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aldi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telah Berlalu

20 Mei 2019   11:42 Diperbarui: 20 Mei 2019   11:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah Berlalu
Oleh : Kasimaldi

Dulu.
Pada awalnya semua terasa begitu sempurna.
Saat hati seolah menemukan belahan jiwanya.
Terlena oleh cinta yang seakan tak terhitung.
Seolah cerita indah itu tak akan pernah berujung.

Malam tak lagi kelam.
Sunyi tak lagi sepi.
Tangan tak mampu menggenggam.
Berjuta harapan yang berlari.

Terus kulailui langkah demi langkah tepian hati.
Menggenggam mawar hitam yang berduri.
Menikam hingga kepusat sanubari.
Sungguh rasa ini telah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun