Laki-laki itu membuatku berhenti berkedip.
Postur tubuh yang tinggi ditambah senyum yang terlihat dengan lesung pipit sesekali menemani pemandanganku malam ini. Dia rapi. Berbalut jas hitam dengan kemeja warna senada , tampak ‘sempurna’.
Matanya berlari kesana kemari. Menunggu seseorang rupanya. Pasti wanita itu cantik seperti bidadari. Karena hanya bidadari yang layak disandingkan dengannya.
Jarinya tidak berhenti bergerak di layar handphonenya. Seperti membunuh keheningan yang sekarang juga aku lakukan. Dari jauh aku tau , dia sudah gelisah setengah mati.
“Kau lihat siapa?” , suara kekasihku terdengar lebih berat daripada sebelumnya. “Ah bukan siapa-siapa”, jawabku seraya merapikan jas sebelum kami beranjak pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H