Mohon tunggu...
Kaseri
Kaseri Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Jombang

Saya adalah seorang yang ingin selalu berubah dan berkembang lebih baik. Di setiap kesempatan, saya selalu berupaya mengambil peran maksimal. Pengalaman Terindah, saat terpilih dan menjadi duta di ajang "Indonesian Youth Leadership Programme" di Washingthon DC, United State of America (USA)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.2.a.8. Koneksi Antar Materi Modul 2.2

10 Maret 2023   06:15 Diperbarui: 10 Maret 2023   06:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum mengeksplorasi materi pada modul 2.2 ini, saya berpikir bahwa metode maupun strategi pembelajaran yang sudah saya lakukan sesuai dengan proses pembelajaran, yang selama ini pernah saya pelajari. Saya melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang sudah dimiliki oleh anak dengan materi yang akan saya berikan. Berbagai cara untuk mengembalikan fokus murid, memberikan penyegaran, maupun ice breaking agar murid selalu pada jalur pembelajaran. Setelah mempelajari modul 2.2 ini, ternyata yang sudah saya lakukan merupakan langkah awal aja dari pembelajaran sosial dana emosional. Masih perlu banyak langkah yang harus saya lakukan, diantaranya perlu kesadaran diri secara penuh untuk menghasilkan pembelajaran bermakna.

Tiga hal mendasar dan sangat penting saya pelajari, berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman serta memfasilitasi seluruh murid di sekolah, antara lain: 

Pertama, Konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning). Hal ini bertujuan mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) seperti (a) kesadaran diri, (b) manajemen diri, (c) kesadaran sosial, (d) keterampilan berelasi, dan (e) pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Kedua, Mindfullness atau Pemahaman konsep kesadaran penuh. Hal ini menjadi dasar penguatan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) serta cara mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional di kelas/sekolah. Ada 4 indikator  yaitu (a) pengajaran eksplisit, (b) integrasi dalam  praktek mengajar guru dan kurikulum akademik,  (c) penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta (d) penguatan  kompetensi sosial dan emosional  pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)  di sekolah. 

Ketiga, Well-Being atau Kesejateraan psikologis. Hal ini bertujuan meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis

Pemahaman terhadap ketiga hal tersebut, sangat bermanfaat untuk  penerapan kompetensi sosial emosional baik pada murid dan guru. 

Di kelas, perubahan yang saya terapkan pada murid adalah 

Pertama, membiasakan mindfullness di awal pembelajaran dengan mengenalkan emosi pada murid. Berharap, dengan pembiasaan ini, murid dapat mengenali dirinya dan mengelola aset-aset yang ada dirinya. Harapannya mereka memiliki kesiapan dalam belajar. 

Kedua, Menerapkan 5 KSE yang implementasinya menggunakan pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dengan melibatkan murid dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan. 

Penerapan tersebut bertujuan agar murid mencapai well-being, sehingga tujuan pendidikan tercapai.

Di sekolah, perubahan yang saya terapkan pada teman sejawat, adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun