Karenanya dalam menjalankan semua peran Guru Penggerak, saya akan mengoptimalkan nilai-nilai Guru Penggerak yang saya miliki antara lain berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai tersebut semestinya melekat dalam diri seorang guru penggerak, agar mampu menjalankan perannya dengan baik demi mewujudkan visinya, yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui merdeka belajar.
Adapun peran guru penggerak antara lain:
1. Menjadi pemimpin pembelajaran
2. Menggerakkan komunitas praktisi
3. Mendorong kolaborasi antar rekan guru
4. Menjadi coach bagi guru lain
5. Mewujudkan kepemimpinan murid
Dengan modal nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki, seorang guru mempunyai tugas "among" (emban) atau "momomg" (mengemban), sebagai pengasuh (fasilitator) yang mempunyai peran mengasuh dan membimbing. Guru hendaknya mencermati garis kodrat kemampuan siswa agar jiwanya merdeka lahir dan batin. Guru mempunyai tugas mulia menuntun kodrat anak tersebut agar mereka dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya
Modul 1.3
Agar terarah, seorang guru harus mengimajinasikan/memimpikan murid dimasa depan seperti apa. Sehingga seorang guru harus memeiliki visi yang jelas. Visi menjadi penunjuk arah yang akan menuntun ke mana guru akan melangkah. Modul 1.3 mempelajari mengenai Visi Guru Penggerak. Bandura menyatakan Visi adalah representasi kognitif mengenai gambaran masa depan. Visi dapat dikatakan sebagai sebuah imajinasi. Einstein mengatakan bahwa imajinasi merupakan tahap kecerdasan yang sebenarnya. Imajinasi menstimulasi adanya kemajuan dan melahirkan evolusi. Dari pemahaman tersebut, visi merupakan hal fundamental yang perlu dimiliki. Visi berbasis pada kekuatan kata untuk menggerakkan hati, menyemangati diri, dan menguatkan diri untuk melangkah maju secara kolaborasi.
Visi seorang guru harusnya sejalan dengan Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat, demi terciptanya student wellbeing.