Di dusun Cibaduyut, Jeri, seorang anak yatim piatu, bermimpi menjadi ilmuwan. Meski keterbatasan ekonomi yang sering membuat ia putus asa, terutama dalam melanjutkan pendidikan. Namun, Kesempatan datang saat ia mencoba melamar pekerjaan disuatu perusahaan, pada saat itu ia bertemu dengan seorang HRD dermawan di tempat kerjanya. Cerita hidup Jeri yang pilu menyentuh hati sang HRD ditempat yang hendak ia melamar kerja. Tidak lama kemudian ia diterima dikantor perusahaan kantor tersebut, namun ia bekerja dibagian cleaning service
Dalam empat tahun Jeri berkerja diperusahaan tersebut, ia melakukan pekerjaan dengan tekun dan selalu datang tepat waktu hingga suatu saat ketika atasannya mengutusnya untuk melakukan pekerjaan yang tidak ia sangka yaitu mengurus dokumen dan mengetiknya disebuah komputer, dikarenakan orang yang biasa mengerjakan tugas tersebut tidak hadir dikarenakan kecelakaan dan kondisinya sangat urgent. Namun itu bukan masalah untuknya, dengan sangat cekatan ia mengurus dokumen-dokumen tersebut dan mengetiknya dikomputer. Atasannya pun sangat bangga dengannya hingga menaikan jabatannya menjadi karyawan tetap disana. Dengan begitu ia memiliki pendapatan yang layak sehingga ia dapat melanjutkan pendidikannya di Universitas impiannya.
Beberapa tahun telah berlalu dan kini ia yang sedang wisuda tiba-tiba dipanggil oleh suatu perusahaan semikonduktor dibagian penelitian dan pengembangan. Dan pada akhirnya, Jeri tumbuh menjadi pria cerdas dan impiannya menjadi ilmuwan pun terwujud. Setelah itu, dia berkomitmen membuka sekolah gratis untuk anak-anak yatim piatu di desanya, menjadi teladan bahwa dengan tekad dan bantuan orang baik, impian dapat menjadi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H