Surah al-Fatihah adalah satu-satunya surah dalm kitab Al-Qur’an yang paling banyak dihafal oleh umat islam, karena surah ini wajib dibaca dalam shalat. Sesuai dengan namanya Al Fatihah berarti pembukaan, surah ini memang biasa dibaca oleh orang- orang islam ketika hendak berdo’a berdzikir,membuka suatu hajat dan mengirim doa kepada orang yang sudah meninggal. Surah ini bukan hanya membuka hal-hal yang bersifat lahiriyah, tetapi juga untuk membuka pintu bathin kita yang sering kali melakukan maksiat yang disengaja maupun tidak disengaja.
Berdasarkan beberapa hadist,misalnya yang berasal dari Abu Abdillah dan Ubay bin Ka’ab, surah ini disebut sebagai Ummul Kitab, atau Ummul Qur’an atau induk kitab. Disebut demikian karena karena keseluruhan kandungan Al-Qur’an terangkum dalam ayat-ayat surah al-Fatihah. Namun, anda jangan salah faham. Membaca surah ini saja tidak sama dengan membaca seluruh isi Al-Qur’an. Jika membaca al-Fatihah, sudah pasti kita tidak mengetahui isi Al-Qur’an. Anda tak akan mengetahui apa yang dikandung Al-Qur’an, kecuali sebatas daftar isinya. Oleh karena itu, kemauan untuk membaca surah al-Fatihah harus disertai niat untuk mendalami seluruh kandungan Al-Qur’an.
Surah ini juga dinamakan “ Surah al-Syifa’.” Yang berarti surah obat. Sebuah hasil yang berasal dari sahabat Jabir ibn Abdullah r.a. berbunyi demikian, “Surah alhamdu lillahir Robbil ‘Alaminitu adalah obat dari segala penyakit kecuali kematian”. Obat segala penyakit artinya obat untuk mengobati penyakit lahiriyah maupun bathiniyah. Pada zaman itu pengobatan secara medis di jazirah Arab belum berkembang. Bahkan kepercayaan tentang sesuatu suatu penyakit itu disebabkan oleh makhluk halus atau apa yang mereka sebut gangguan jin. Suatu pengetahuan mitos yang tumbuh subur. Dalam keadaan demikian, surah alFatihah dibaca sebagai mantra untuk menyembuhkan suatu penyakit. Disini kekuatan magis yang dihasilkan dari pengobatan dengan pembacaan surah al-Fatihah ini menjadi penting.
Menurut hadist yang diriwayatkan oleh al-Darimi dan berasal dari Abu Sa’id al-Khuduri, al-Fatihah merupakan ‘obat dari segala Racun’ tentu saja lebih mengena bila dipahami sebagai racun hati atau racun bathin manusia. Dan, makna demikian tidak lapuk oleh zaman. Sedangkan makna lahiriyahnya harus dipahami dengan akal sehat. Bila seseorang keracunan, sebaiknya dibawa kedokter, kita bantu untuk menguatkan bathinnya.
