Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Perang Cina Vs. Taiwan, Kartu As USA untuk Melemahkan Cina

18 Desember 2011   09:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06 11099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="" align="aligncenter" width="364" caption="China - Taiwan Map"][/caption]

All Hands, Entah ini benar atau bukan sepertinya memang kedepannya raksasa China akan menjadi ganjalan besar rencana strategis USA terhadap dunia, pelan namun pasti China segera menyamai keunggulan Amerika. Walaupun kedua Negara menjalin hubungan yang sangat baik dibidang ekonomi, Amerika membutuhkan modal dan pasar China sedangkan China membutuhkan Teknologi dan pasar Amerika. Namun perbedaan kurs mata uang Yuan dan Dollar, membuat Amerika lebih banyak merugi dan China meraup untung yang sangat besar, sebuah strategi china yang sangat hebat sanggup membuat Negara adidaya USA kelabakan.

Amerika memiliki hutang yang sangat besar kepada china, dan sangat sulit untuk melunasinya dalam jangka pendek. Untuk itu Amerika memilih cara lain yang paling dikuasainya, yakni kekuatan militer. Yah, seperti yang saya baca di situs Global Review ada beberapa metode yang digunakan Amerika untuk membuatnya tetap untung, salah satunya kasus Libya.. menurut sebuah info, Amerika memiliki hutang yang cukup besar pada Libya, dengan modus ini dari pada Amerika gak mampu melunasi hutang ke Libya, mending sekalian aja serang Libya sampai hancur biar hutangnya lunas malah kalau bisa sekalian menjarah hartanya. Namun kenyataan dilapangan operasi penguasaan Libya diluar rencana, Barat belum benar-benar menguasai secara utuh Libya. Ibarat maling, barat memang sudah berhasil membuka gerbang rumah tapi belum masuk kedalam rumah yang mau dirampoknya itu. Yah, beberapa kekuatan Libya masih mampu mempertahankan negerinya dari invasi dan penjarahan barat. Untuk itu Amerika dan Barat mencari sumber “perang” lain, yakni Suriah.

Well, mungkin hal diatas hanyalah analisa sederhana saya mengenai gerak gerik Amerika dan Barat terhadap Timur Tengah. Namun hal itu bisa saja benar mengingat belum ada kebenaran yang pasti dari tindakan barat ini. Bisa kita ketahui kalau sebenarnya tujuan utama barat itu menguasai “IRAN”, sejak revolusi Iran, Amerika dan barat masih tidak mampu untuk menaklukannya.

[caption id="attachment_150217" align="aligncenter" width="648" caption="China vs Taiwan"][/caption]

Kembali ke masalah China-Taiwan, Bisa saja nantinya China akan diperlakukan sama dengan Libya ,akan tetapi Amerika tidak akan mudah untuk melawan china tanpa dukungan Internasional. China tidak selemah China, dengan luas wilayah, dan jumlah penduduknya mustahil untuk bisa menaklukan china dengan mudah. Jepang saja baru sampai bibirnya, tercatat yang sukses hanyalah kekaisaran Mongol. Yap, untuk mengalahkan China Amerika harus memilik kunci pamungkas, dan jawabannya adalah Taiwan. Simplenya begitu China menyerang Taiwan,Amerika memiliki alas an untuk melindungi Taiwan demi HAM dan Kepentingan Amerika yang bersahabat baik dengan Taiwan.

Berikut analisa asal asalan bin sederhana mengenai rencana Amerika bila perang China-Taiwan pecah :

  1. Taiwan (Republic of China) mengumumkan kemerdekaan, dan menyatakan menjadi Negara tersendiri bernama Taiwan.
  2. Taiwan masih menyatakan bahwa seluruh China daratan adalah wilayah kekuasannya dengan ibu kota Nanjing.
  3. Republic Rakyat China (PRC) menyatakan akan merebut Pulau Taiwan guna disatukan kedalam teritori satu China. Kekuatan militer China dikonsolidasi untuk mengusai Taiwan, Rudal-rudal lejajah China siap ditembakan ke pulau Taiwan.
  4. Amerika secara diam-diam mendukung kemerdekaan Taiwan dari China, dan mulai melakukan dukungan baik dari militer maupun politik.
  5. China memutuskan segala bentuk kerja sama dengan Amerika, dan melakukan segala upaya untuk mencegah campur tangan Amerika.
  6. Semua kekuatan militer Taiwan dikerahkan untuk menghadapi serangan China, persenjataan terbaru dari Amerika disiapkan.
  7. Militer China mulai meluncurkan Rudal-rudalnya kesasaran Strategis di Taiwan, sebagian berhasil sebagian meleset atau tertembak Sistem pertahanan udara Taiwan.
  8. Taiwan ingin menyerang Shanghai dengan rudalnya, namun niat ini diurungkan karena bisa menimbulkan ribuan korban sipil.
  9. Armada Laut China mulai mengepung, Armada Udara segera menyerang China, Angkatan darat disiagakan bila jalan menuju daratan Taiwan terbuka. Serangan Kilat China berhasil melumpuhkan sebagian kekuatan militer Taiwan, Kapal selam Klas Jin menembakan Rudal mautnya menuju pangkalan utama militer Taiwan.
  10. Sebagian besar pulau Taiwan berhasil dihancurkan China, Angkatan darat diterjukan dan mulai menuju Taipei. Taiwan menyatakan keadaan darurat dan meminta bantuan PBB dan dunia Internasional.
  11. Dengan alasan HAM dan Kestabilan kawasan, Amerika mengerahkan Armada ke 7 dan mulai membantu Taiwan. Dengan keunggulan teknologi militernya, Amerika mampu menghentikan sementara serangan China.
  12. Kapal Induk Sie Long dan Jet Tempur J20 mulai unjuk gigi, Armada Amerika dengan dukunganBeberapa Kapal Induk, Kapal Perang, dan Jet Tempur berupaya menjebak militer China. Rudal Tomahawk diluncurkan dari Kapal selam kelas Virginia guna menghancurkan basis AL China di Pulau Hainan.
  13. Pertempuran Sengit antara China dan Amerika Pecah, Dunia Internasional gusar dan meminta kedua pihak menahan diri, kestabilan ekonomi Asia Timur Khususnya terganggu total. Jepang dan Korea Selatan khawatir dan menyiagakan militernya. Korea Utara pun tak mau ketinggalan.
  14. NATO diperintah untuk membantu Amerika dari sisi lain, Rusia mengancam akan turut campur bila NATO menyerang China.
  15. Penjualan persenjataan Amerika laris manis dipasaran, dan Industri di Amerika mulai mendapat order karena efek perang. Ekonomi China goyah dan mengancam kestabilan ekonominya.Pertempuran masih berlanjut dan Amerika memiliki celah untuk meruntuhkan kekuatan China, Ekspansi China kebeberapa kawasan akan terhenti dan difokuskan ke perang Taiwan.

faktanya, rakyat Taiwan terutama golongan mudanya sudah tidak peduli dengan masalah Taiwan-China, mereka lebih suka status quo saat ini. Dari pada Merdeka tapi mengorbankan keselamatan, atau bersatu seperti Hongkong tapi khawatir dengan penerapannya. Semoga saja, kedua China ini mampu menyelesaikan masalahnya dengan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun