[caption caption="moltee.com"][/caption]
Sudah lupa kapan terakhir kali menikmati dinginnya air hujan dan repotnya kehujanan, tanah nusantara entah sejak kapan telah melalui hari hari tanpa tetesan hujan, gelombang kemarau terus menghantam tanpa tanda tanda berhenti. Kebakaran Hutan di wilayah Sumatra dan Kalimantan seolah menjadi peringatan besar bagi langit nusantara agar berkenan menghentikan aksi moratorium hujan, membuka kembali keran hujan yang telah amat sangat dinanti oleh segenap makhluk penghuni tanah nusantara, Indonesia tercinta.
Beberapa minggu belakangan, secercah harapan muncul, tanda akan datangnya musim hujan nampak dalam wujud mendung di pagi hari dan hembungan udara semerbak ala musim hujan, sayang hingga Tugas Matahari digantikan oleh Bulan setetes air hujan pun tak kunjung terjun dari langit. Awan boleh mendung, udara boleh berhembus tapi hujan tetap kokoh tertidur. Hanya doa dan doa yang selalu di panjatkan agar tanah kering yang meretak, dedaunan yang menguning, debit air yang berkurang diberikan ketabahan hingga hari datanganya hujan tiba. Disisi lain, kemarau tak melulu mendatangkan cobaan, dilain pihak, prosesi penjemuran pakaian menjadi lebih lekas selesai dan aktivitas menyeruput Kopi tetap enak tanpa gangguan.
Adakah hubungan Kopi dengan Kemarau? Entahlah..
Di musim kemarau panjang kali ini, kegiatan menikmati cairan gelap bernama kopi menjadi lebih syahdu dan bersemangat, atau lebih tepatnya kecanduan. Dalam sehari, jumlah kopi yang disruput bisa lebih dari 1 liter, dengan catatan bila stok kopi ada jika tidak terpaksa berpuasa sejenak menanti. Siapapun tahu bahwa apapun yang berlebihan itu sangat tidak baik, termasuk mengkonsumsi kopi, itulah mengapa akvitas menikmati kopi perlu memilki Schedule yang tepat sehingga tercipta keseimbangan yang menyehatkan Tubuh. Berikut beberap tips yang Kasamago.com lifting dari berbagai sumber :
- Pagi Hari, bagi penggemar kopi, aktivitas menyeruput secangkir kopi di pagi hari adalah kenikmatan dunia yang mengasyikan, ada yang mengganjal di hati bila melewati prosesi meminum Kopi. Namun, menikmati kopi di Pagi Hari tetap memerlukan jadwal yang tepat agar tak mengganggu gerak operasional tubuh manusia, yakni satu jam setelah kita bangun tidur dan diantara pukul 09.00 pagi hingga jam 12 siang. Alasannya, Tubuh manusia perlu pemanasan pasca Tubuh Off saat tidur.
- Siang Hari, Jam istirahat siang kantor adalah salah satu momen spesial untuk menenggak secangkir kopi, aktivitas dari pagi, kejenuhan, ngantuk dan kehilangan konsentrasi memaksa manusia untuk mencari senjata ampuh peredamnya, Kopi adalah pilihan paling aktual.
- Malam Hari, Kopi adalah salah satu partner dan karib setia saat kita begadang, hampir sulit dan mustahil melewati masa masa begadang tanpa kopi, kandungan kafein membantu mata untuk tetap terjaga dari hawa kantuk. Sayang, secera kesehatan, mengkonsumsi kopi merusak jam biologis manusia. Jam tidur sebagai sarana mengistirahatkan berbagai organ tubuh manusia menjadi ternoda sehingga alangkah baiknya bila Kopi sebagai teman begadang dikurangi atau dibatasi penggunaanya dan jangan lupakan menyantap segelas air putih sebelum tertidur. berkaca dari pengalaman saya yang terserang gangguan tenggorokan karena kopi saat bangun tidur.
Kopi adalah benda purbakala yang masih eksis hingga sekarang, perkembangan teknologi membuat kopi tercipta dengan berbagai varian, rasa, warna, kemasan dan merk berikut perkakas pembuatannya. Mood Booster, Partner Begadang, Pelecut mata, dan anti kantuk adalah sederet julukan bagi Kopi, dari sekian banyak jenis kopi di dunia, Kopi hitam yang diangkut dengan kapal uap adalah jenis kopi terfavorit dari dulu hingga kini, dan tentu saja dengan sedikit gula.
So, Sudahkan anda meminum Kopi Hari ini ? Selamat ber kopi ria.
-Kasamago.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H