Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kapal Induk China dan Perkembangan Militer di Pasifik Khususnya Indonesia

14 Agustus 2011   23:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 6050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="attachment_125440" align="aligncenter" width="600" caption="varyag"][/caption]

All hands, seperti yang kita ketahui bahwa Kapal Induk pertamax China telah sukses melakukan uji coba pelayaran pada 10 Agustus lalu, Sie Long. walaupun kapal induk bekas Ukraina Varyag belum 100 % selesai, namun setidaknya hal ini sudah cukup membuktikan kepada dunia khususnya US, bahwa china mampu menggelar benteng bergerak Air Carrier Vessel. selain itu, hal ini juga membuat musuh utamanya, Republik of China alias Taiwan khawatir. berbagai upaya dilakukan Taiwan untuk membela diri dari kemungkinan pengaruh perkembangan militer People Liberation Army (PLA). Belum lama ini, Taiwan masih meminta US agar mau menjual pesawat tempur F16 block C/D nya. yang masih ditahan oleh US karena tekanan dari China. Bahkan Taiwan memamerkan keberhasilannya menciptakan Rudal anti kapal induk, Hsiung Feng III disebuah pameran persenjataan dengan latar belakang sebuah kapal induk Varyag tengah terbakar.

Kapal Induk daur ulang ini, meninggalkan pelabuhan Dalian, menembus kabut laut dengan 3 kali terompet. memiliki panjang 300 meter dan rencananya akan segera disusul dengan penambahan tigal kapal sejenis. memang untuk menandingi kedigdayaan US setidaknya China memiliki Kapal Induk 3 biji dan Battle Groupnya. Tentu dengan kehadiran Xie Long ini, akan mengubah arah perkembangan militer di kawasan Asia Timur khususnya. Konflik mengenai laut china selatan dan kepulauan Spratly juga akan menggandeng negara-negara Asia Tenggara. Untuk memiliki 3 kapal induk dan pesawat tempur pendukungnya, paling tidak china membutuhkan waktu 10 tahun lagi untuk mewujudkannya. waktu yang cukup bagi negara kawasan untuk menyiapkan diri menyabut wujud sesungguhnya armada laut PLA.

Banyak pakar dan pejabat militer negara yang membahas hal ini, ada yang khawatir dan ada yang menganggap kemajuan Armada Laut china biasa saja. Selain itu, china juga membangun sejumlah besar kapal selam tenaga nuklir, masih ingat tentang berita munculnya rudal balistik yang terlihat dipantai California. ini diperkiraan uji coba rudal oleh kapal selam China Jin Class. dan jangan lupa ICBM milik china yang dirancang untuk merontokan supremasi kapal induk. kemajuan pesat militer china disaat negara-negara lain dilanda kesulitan ekonomi dan harus memotong anggaran militernya. Sementara itu, Anggaran belanja militer Cina telah meningkat tajam hingga 70% dalam lima tahun terakhir. Jepang yang dilanda krisis keuangan terpaksa memotong anggarannya hingga 3% dalam periode yang sama.

Lalu hubungannya dengan negara dikawasan pasifik, khususnya Indonesia. Apakah TNI memerlukan kapal induk, jawabannya belum perlu karena untuk membangun armada kapal induk dibutuhkan biaya, tenaga, waktu. belum masa uji coba penggunaaanya serta unit tempur pendukungnya. menurut ane yang perlu dilakukan TNI adalah mengoptimalkan apa yang dimiliki TNI saat ini. Untuk angkatan darat Kebutuhan akan Main Battle Tank juga tengah dibahas, dengan medan yang beraneka ragam apakah keberadaan MBT akan sangat bermanfaat tidak. yang perlu dilakukan TNI untuk saat ini adalah pendayagunaan penegakan kedaulatan dan memberikan efek Deterens bagi negara lain yang usil. untuk itu diperlukan Alutsista udara dan laut yang mumpuni, bagi AU setidaknya memiliki pesawat peringatan dini, AWACS. kapal transport dalam jumlah banyak dan pesawat penyergap memadai. pilihan TNI membeli Super Tucano menurut ane sangat bagus, sebagai pengaman perbatasan dan COIN. namun tetap membutuhkan pesawat 'herder' nya, klo pakai sukhoi biaya operasionalnya kegedean, dan sekarang menanti 1 skuadraon T50 golden Eagle yang semoga mampu mengisi kekosongan ini, walau harapan ane lebih mantab pake JAS -Gripen.

[caption id="attachment_125441" align="aligncenter" width="600" caption="ICBM"][/caption]

Untuk TNI AL, memerlukan kapal patroli yang memadai, kapal penjelajah, kapal destroyer , kapal komando utama. nah yang ini menurut ane cocok banget klo TNI AL membeli kapal LHD Mistral dari perancis. daya tampung banyak dan tampang keren. jangan lupa korps hiu kencana dengan alutsista strategisnya !! yup, Kapal Selam alias Lontong Siluman. saat ini TNI lebih condong untuk membeli KS kelas ChangBogo , Kilo sepertinya diskip karena gak make transfer teknologi (ToT). walaupun ChangBogo namanya masih cupu, tapi klo dioperasional oleh awak yang profesional maka kecupuannya bisa mengalahkan Lontong yang tenar pun. dalam perang apapun bisa terjadi.

Untuk TNI, bagi ane cukup yang sekarang ini dioptimalkan dan harapan ane Sistem pertahanan Udara juga diperkuat dengan membeli Seperangkat Rudal S300 atau S400 sekalian dari Rusia. dengar namanya saja, ane jamin negara tetangga bakalan ngelap keringat terus. So, harus terus mengamati perkembangan militer negara-negara lain yang terindikasi berpengaruh pada kawasan Indonesia. terutama tetangga-tetangga kita yang sering rese.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun