Kasamago.com – -Pernyataan dari Daniel Craig bahwa SPECTRE adalah movie James Bond terakhir yang akan dilakoni nya seolah menjadi magnet diri untuk segera menontonnya di layar lebar terdekat meski Sejak awal Tahun, Spectre, MockingJay Part II dan The Force Awakens telah berada dalam daftar wajib nonton di masa akhir Tahun 2015 ini.
Rasanya tak seperti film seri James Bond sebelumnya, alurnya cukup pelan walaupun tetap berlatar berbagai adegan aksi disana sini. Adegan Sex sebagai bumbu, dan jeda ditengah tegangnya aksi yang ada entah kenapa justru membuatnya menjadi Blackhole bagi Spectre, asyik tapi terasa aneh disambungkan dengan alur yang ada. Perang, gebak gebuk, cape, saling tatap, lalu berakhir di ranjang dan esoknya tarung lagi. Tapi memang mungkin inilah khas James Bond sesungguhnya, berbeda dengan Seri Daniel Craig sebelumnya yang lebih sedikit menonjolkan sisi maskulin nya dalam bertempur.
Plot Spectre
Kisah bermula di Mexico City saat pusat kota tengah dipadati masyarakat dengan kostum menyeramkan dalam rangka Hari Orang Mati, Sang agen 007 tengah mendapat misi untuk menggagalkan serangan bom di jantung Mexico City, upaya nya membawanya pertarungan sengit dengan salah seorang anggota Organisasi Kriminal Tingkat Tinggi. Duel di dalam helikopter, diatas kerumunan orang yang memperingati Hari Orang Mati adalah salah satu adegan paling keren, tegang dan menyentak ! Sebuah awal mula yang baik bagi Plot Spectre.
Perjalanan 007 selanjutnya kembali mengingatkan saya dengan plot sama yang dimiliki Ethan Hunt (Tom Cruise) dalam MI : Rogue Nation, yakni perjuangan seorang sendiri sebagai prajurit/agen sejati dalam membuktikan, memburu dan menghancurkan eksistensi Organisasi Misterius bernama SPECTRE. Perjuangan ini 007 lakukan sendiri karena unit induk organisasinya, MI6 telah dibubarkan dan dilebur dalam MI5 yang dipimpin oleh James Moriarthy C (Andrew Scott), yang memiliki misi untuk membentuk gabungan Mata-mata 9 Negara. Entah kebetulan atau tidak, kisah tentang pembentukan gabungan mata-mata banyak negara ini ternyata tak fiktif karena di dunia nyata, ada gabungan mata-mata 5 negara (The Five Eyes) yang sempat menghebohkan dunia sejak dibocorkan oleh mantan agen NSA, Edward Snowden.
Dalam perburuan waktu melawan peluncuran sistem intelejen gabungan 9 negara yang dirancang oleh C, Bond harus bergerak cepat menghentikan organisasi Spectre. Ditemani gadis anak dari mantan anggota Spectre, perjalanan Bond tertuju pada markas pimpinan Spectre yang ternyata adalah bekas saudara tiri nya sendiri yang telah lama dikabar meninggal karena kecelakaan. Akhirnya semua benang merah tersambung di markas pimpinan Spectre ini, C ternyata anak didik Ernst Stavro Blofeld /Â Oberhauser (Christoper Waltz) dan ide tentang gabungan intelejen berasal dari visi nya. Bila Sistem Intelejen 9 negara berhasil diluncurkan, seluruh privasi dunia dalam bahaya besar, karena sistem ini mampu mematai-matai siapapun dimanapun bahkan agen intelejennya sendiri. Kekuasaan yang begitu besar ini rawan untuk disalah gunakan dan memang terbukti, Spectre berada dibalik layarnya.
Last, adegan Bond memakai Aston Martin DB10S sungguh di sayangnya durasinya yang cukup sedikit singkat. Selain Duel di Helikopter, Duel Aston Martin DB10S dengan Jaguar C-X75 di tengah malam kota Roma adalah aksi menawan lainnya. Di penghujung film, adegan kejar mengejar antara Bond dan sisa anggota Spectre begitu sengit hingga akhirnya pimpinan spectre berhasil dibekuk tanpa kehilangan nyawa. Sejak durasi pertama, SPECTRE berhasil memikat Penonton dengan performa Daniel Craig yang memang sangat baik, sedikit selipan adegan maupun interaksi humor tersaji tepat, melepaskan otot tegang untuk kembali melemas.
Meski ada beberapa Blackhole di beberapa adegan, Spectre tetap menggigit untuk di tonton. Pelan namun Tajam, semakin ke ujung, semakin tajam action nya. So bila Spectre adalah salam perpisahan dari Daniel Craig, maka Spectre mampu melakukannya dengan indah dan berkesan.
Skor : 4.5/5 – mengesankan, Daniel Craig tetap tampil keren !