Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia, Raja ASEAN yang Belum Bermahkota

22 Desember 2016   13:51 Diperbarui: 22 Desember 2016   14:24 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda - Pic by diposkan.com

Laga Final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamengala Bangkok Thailand Sabtu, 17 Desember 2016 antara Timnas Garuda vs Gajah Putih sekali lagi membuat jantung terguncang hebat, bibir bergetar, tangan tersayat dan kaki menampar ke udara.

Ya malam yang begitu sunyi dijalanan tetapi ramai didepan televisi itu menjadi saksi bagaimana badan ini terasa terkejut, lebih shock dari berita jatuhnya Palmyra ke tangan Isis. Garuda sebagai sang penguasa langit Asean secara Dejure, harus mengakui keperkasaan Gajah Putih di tanah Thai. Mahkota akhirnya kembali jatuh ke tangan Gajah Putih.

Kesalahan yang Berulang

Apakah Timnas Thailand lebih unggul, lebih berkualitas? Tidak.. Timnas Garuda pun tak kalah hebat, hanya saja, masih saja terus mengulangi kesalahan yang sama.

Saat dipertandingan Leg pertama Final AFF 2016 di Stadion Pakansari Bogor Indonesia, Timnas Garuda sempat menghilangkan kesalahan rutin nya dibabak kedua sehingga menghasilkan kemenangan tipis 2 – 1. Tapi apa daya, kehilangan Andik Firmansyah karena cedera ligamen kaki, begitu berimbas kuat pada permainan skuad Indonesia dalam laga Leg kedua.

Apa yang dikhawatirkan terbukti juga, Balas dendam Thailand dikandangnya sendiri dengan jumlah suporter yang lebih besar sesuai kapasitas Stadion-nya, direalisasikan dengan sempurna.

Terenyuh, Dewi fortuna, Keberuntungan dan takdir kemenangan ternyata belum bergaung kepada Sang Garuda, the King of ASEAN yang belum pernah mengenakan Mahkota sejak Piala AFF diciptakan.

Ambil Hikmah dan Perbaiki

Pertahankan yang baik dan buang yang buruk, Terus belajar dan tutup lubang kesalahan yang sama, itulah yang mungkin mutlak dibenamkan kepada segenap punggawa Garuda. Permainan yang cantik dan baik cepat atau lambat akan berujung pada Goal, sebaliknya juga demikian.

Sebegitu besarnya pengaruh Sepak Bola di kawasan ASEAN khususnya Indonesia, baik sebagai pemersatu bangsa maupun demi Pride and Honour Republik di dunia internasional agaknya tetap terus digelorakan. Dari 250 juta lebih penduduk Bangsa ini, tentu banyak stok membentuk 11 Pemain sepak bola harapan bangsa.

Apreasiasi dan rasa bangga tetap dihaturkan pada Skuad Timnas Garuda AFF 2016 atas pencapaiannya hingga menembus Final. Kenyataan bahwa Indonesia belum di izinkan menciptakan lembaran sejarah baru sebagai jawara Piala AFF untuk pertama kalinya harus disikapi dengan Harapan dan Asa yang tak pernah padam.

Optimisme tetap disandarkan pada PSSI dan pelatih Timnas Garuda yang baru, guna membentuk skuad Timnas Garuda yang lebih baik lagi, mampu menampilkan permainan cantik yang konsisten dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Niscaya, Garuda dapat bermahkota untuk pertama kalinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun