[caption caption="Tribunnews.com "][/caption]
Muncul wacana seru yang digelontorkan oleh salah satu ulama di negara dengan korban terbanyak saat insiden Mina 2015 lalu yakni usulan bahwa penyelenggaraan Ibadah Haji sebaiknya di internasionalisasikan atau dimandatkan pada negara-negara muslim.
Usulan yang mengagetkan sekaligus dianggap konyol oleh Pemerintah Kerajaan Saudi tak lepas dari berbagai kritik tajam soal serentetan insiden maut saat penyelenggaraan Haji september 2015 yang merenggut ratusan ribu nyawa melayang di tanah suci. Atas musibah ini, Pemerintah Saudi sebagai penyelenggara dianggap gagal dalam mengelola prosesi ibadah Haji yang melibatkan jutaaan jamaah dari seluruh Dunia. Hingga kini pun, belum ada laporan tuntas dan mendetail dari penyelidikan terkait insiden Mina, sehingga tak salah memunculkan spekulasi banyak pihak bahwa sebaiknya Penyelenggaraan Haji di serahkan pengelolaannya pada negara-negara Muslim, ini berarti Mekkah dan Madinah bisa menjadi kota Internasional yang dimiliki oleh banyak negara muslim.
Tantangan Bagi Kerajaan Saudi
Jelas nama besar dan martabat Kerajaan Saudi sangat dipertaruhkan, usulan ini dan bila sampai terwujud merupakan tamparan dashyat bagi kerajaan, sehingga Raja Salman pun berseru lantang bahwa terjadi upaya mempolitisir peristiwa Mina yang akan memecah belah umat Muslim. Ibadah Haji adalah salah satu sumber penghasilan utama Kerajaan Saudi selain Minyak, sehingga sangat tidak mungkin Pemerintah kerajaan Saudi akan mudah melepaskan Penyelenggaraan Haji dari genggamannya. Apalagi ditengah memudarnya pengaruh Saudi dan kegagalannya menyaingi Iran di kancah politik Internasional ,jelas berpotensi menambah beban syaraf Pemerintah Kerajaan Saudi dalam memperbaiki nama besar nya di Timur Tengah.
Seruan untuk meng Internasionalisasi penyelenggaraan ibadah Haji jelas merupakan slentingan maut bagi Kerajaan Saudi, mau tak mau bila gagal meraih kepercayaan dunia muslim dan memperbaiki seluruh penyelenggaraan Haji maka seruan agar Arab Saudi menyerahkan Pengelolaan Haji pada dunia Internasional makin menyeruak. Kehilangan wibawa dan salah satu sumber pendapatan negara dari devisa Haji adalah bukan hal yang mustahil diraih Kerajaan Saudi, segera menuntaskan penyelidikan dan melibatkan pihak independen kemudian melakukan perbaikan total adalah solusi yang di inginkan banyak pihak. Sanggupkah Kerajaan Saudi memenuhi, We will See it..
|-Kasamago.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H