Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tragedi MH17, Korban Pertempuran Barat/Ukraina vs Rusia?

25 Juli 2014   15:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:16 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerbangan Malaysia Airlines, MH17 mengalami kecelakan dashyat dilangit Ukraina yang konon akibat sodokan maut rudal jarak menengah BUK M2E (SA-17 Grizzly) pada Kamis 17 Juli 2014 diwilayah Shakhtersk dekat perbatasan Rusia. Insiden ini agaknya sulit terlepas dari balutan teori konspirasi, kecurigaan layak disematkan karena hanya selang beberapa lama otoritas Ukraina di Kiev lansung mengeluarkan statement bahwa MH17 jatuh karena rudal BUK M milik sparatis Rusia. Adanya tudingan langsung kiev ke mulut pemberontak Ukraina pro Rusia jelas menunjukan strategi Kiev untuk memanfaatkan tragedy MH17 sebagai alat pemojok Pemberontak Ukraina. Disisi lain Baik pemberontak maupun pihak Rusia pun menolak disebut sebagai pelaku penembakan rudal, tuduhan justru disematkan pada pihak Ukraina. Mengingat investigasi masih dalam proses, usaha untuk menyelidikan penyebab MH17 dapat dianalisa secara ringan dengan sebuah pertanyaan “Siapa yang diuntungkan dari jatuhnya MH17?” jika memang insiden ini akibat serangan rudal bukan hal teknis, human error atau cuaca.

Apabila pelakunya Pemberontak Ukraina jelas ini tindakan konyol dan sangat tidak perlu, saat ini dan sekarang, Pemberontak Ukraina berada diatas angin. Beberapa wilayahtimur Ukraina sudah jatuh ketangan Pemberontak dan sangat sulit bagi Ukraina untuk merebutnya kembali dalam waktu singkat. Gagalnya berbagai operasi darat militer Ukraina, jatuhnya pesawat-pesawat tempur Ukraina dan dukungan penuh masyarakat ukraina Timur pada pemberontak adalah factor utama kegagalan Ukraina dalam menumpas para pemberontak. Bagi Pemberontak, tujuan utama mendirikan Negara sendiri terlepas dari Ukraina sudah diujung gerbang, aneh rasanya bila pemberontak menciptakan hambatannya sendiri dengan menembak pesawat sipil. Dan hingga kini, belum dipastikan secara nyata para pemberontak ukraina menggunakan BUK M, karena toh tanpa rudal ini Pemberontak mampu memukul mundul militer Ukraina.

Dipihak Rusia pun demikian, Tak ada untungnya menembak jatuh sebuah pesawat sipil. Tujuan Rusia setelah menguasai semenanjung Crimea dari Ukraina adalah mencegah Ukraina untuk bergabung menjadi anggota NATO. Sebagai wilayah penyangga, Ukraina merupakan area strategis bagi Keamanan dan Pertahanan Rusia. Bila Ukraina dijadikan basis militer NATO, maka hal ini merupakan bentuk ancaman secara nyata bagi Rusia. Sebaliknya, bila Ukraina jatuh ke pelukan Rusia, maka hegemoni NATO sebagai penguasa Eropa akan terancam. Rusia sedang dalam proses membangun aliansi Eurasia Union guna merusak hegemoni NATO.

Berdasarkan informasi diatas, maka pihak yang agaknya paling mendapat keuntungan dari insiden MH17 adalah NATO/Barat dan Ukraina, mengingat posisi mereka terhadap Pemberontak sedang tidak menguntungkan alias terjepit. Analisa dangkal dan awamnya, Barat berniat memakai tragedy MH17 sebagai kunci gerbang untuk memojokan pemberontak dan bila perlu mendapat lampu hijau untuk menerjukan secara langsung militer NATO di Ukraina. Buktinya, muncul beritasalah satu anggota NATO mengusulkan penambahan sanksi baru bagi Rusia, antara lain melarang penjualan senjata dengan Rusia. Berbagai Sanksi Barat terhadap Rusia hingga sekarang seolah hanya pistol tanpa peluru, tak terlalu mempan bagi Rusia. Untunya Pihak Rusia dapat mencium scenario Barat, dengan cepat Rusia pun melakukan investigasinya sendiri dengan membawa hasil menarik seperti terdeteksinya jet tempur SU-25 Ukraina yang membuntuti MH17 sesaat sebelum jatuh dan adanya campur tangan Agen Intelejen Amerika, CIA dalam membantu Ukraina menjatuhkan MH17.

Last, menurut pandangan pribadi, Tragedi penerbangan sipil Boeing 777-200 MH-17 Malaysia Airlines adalah strategi Barat untuk menjatuhkan Pamor Rusia dipanggung Internasional dan mengkambinghitamkan pemberontak Ukraina yang pro Rusia. Semoga saja, pihak yang diberi mandat untuk menyelidiki insiden ini dapat bekerja secara professional dan independen sehingga dapat menyimpulkan siapa pelaku plus dalang perbuatan tak senonoh dan biadab ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun