Mohon tunggu...
Kartika Restu
Kartika Restu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Catatan Harian Sang Pejalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mirall

30 Oktober 2014   22:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebongkah jiwa
berdiri di hadapan kaca
mematut bangga

aahh tidak juga
lihatlah tanpa mata
ia tak sempurna

sang kaca mendesah
wahai jiwa yang indah
mengapa engkau patah?

mendadak
jiwa merasa retak
ia pun berteriak

aku tak bernoda
bersih dari cela
kau salah, tudingnya

kaca pun tertawa
melihat jiwa jadi gila
padahal ia tahu yang sebenarnya

kacalah yang sekarat
tubuhnya penuh cacat
jadi ia jalankan muslihat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun