Mohon tunggu...
Karyn Florensia
Karyn Florensia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Online sebagai Sarana Komunikasi Pertanian Sejak Pandemi Covid-19

27 April 2021   11:08 Diperbarui: 27 April 2021   11:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pandemi Covid-19 membawa banyak pengaruh terhadap berbagai sektor di Indonesia, termasuk sektor pertanian. Para pelaku pertanian merasakan dampak yang cukup signifikan, mulai dari terhambatnya arus distribusi, fluktuasi harga, hingga ketidakstabilan pasokan pangan. Media online sudah lama digunakan oleh beberapa masyarakat, namun tidak semua paham penggunaannya. Media komunikasi merupakan suatu sarana dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Salah satu media komunikasi yang beredar luas di masyarakat adalah media online.

Semenjak pandemi Covid-19, media online semakin berkembang dan banyak digunakan masyarakat hingga para pelaku pertanian. Media online adalah sarana komunikasi secara online yang dapat diakses melalui jaringan internet, seperti website, media sosial, email, blog, dan berbagai jejaring sosial lainnya. Kehadiran media online memberikan dampak positif bagi para petani dalam mencari kebutuhan informasi pertanian, mulai dari harga produk pertanian di pasaran, cara pengendalian hama yang efektif, maupun inovasi teknologi terkait komoditas pertanian mereka.

Berdasarkan hasil wawancara beberapa petani di Kota Salatiga, rata-rata para petani mengakses media online melalui aplikasi Youtube sebagai media komunikasi pertanian guna mengetahui berbagai informasi pertanian. Menurut Pak Anton yang merupakan petani organik di Kota Salatiga mengatakan bahwa ia sering menggunakan aplikasi Youtube untuk mencari tahu pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan. Ia juga mencari tahu inovasi pertanian organik yang efektif dilakukan di lahan pertaniannya.

Selain Pak Anton, terdapat petani organik lain yang juga sering menggunakan aplikasi Youtube, yaitu Mas Yusuf. Menurut Mas Yusuf, aplikasi Youtube sangat membantunya dalam mencari berbagai informasi pertanian dalam bertani. Di samping aplikasi Youtube, ia juga sering menggunakan aplikasi Whatsapp untuk berkomunikasi dengan petani lainnya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, minimnya interaksi langsung secara tatap muka menjadi kendala dalam berkomunikasi karena seperti yang kita tahu bahwa masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak dengan orang lain, dan menghindari kerumunan. Dengan begitu, media online dapat menjadi solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Interaksi dapat dilakukan secara online tanpa harus tatap muka dan tidak terbatas ruang.

Media online juga dapat dimanfaatkan dalam hal pemasaran produk pertanian dengan cara mempromosikannya di media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Namun, penggunaan media sosial ini perlu dipahami dengan baik agar para petani mudah dalam menggunakannya. Terlepas dari itu, hambatan lain yang ada saat ini adalah petani lebih didominasi oleh petani yang berusia tua.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2020), tercatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang, yakni hanya sekitar 8% dari total petani berjumlah 33,4 juta orang yang selebihnya adalah para petani tua. Peran petani muda tergolong penting, terutama di masa pandemi Covid-19.

Di era pandemi ini, petani dapat dikatakan sebagai garda terdepan dalam pemenuhan pangan masyarakat guna memenuhi gizi dan menjaga imunitas tubuh masyarakat. Media online dan teknologi cenderung lebih dikuasai oleh para petani muda karena mereka lahir di zaman dengan teknologi yang lebih berkembang daripada generasi sebelumnya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa para petani tua juga dapat memahami media online atau teknologi dengan cepat.

Seperti halnya petani organik lain yang termasuk salah satu petani tua di Salatiga. Beliau bernama Pak Sukamto yang sedang mengolah lahan sebesar 6,7 ha dengan komoditas utama buah-buahan dan sayuran. Beliau mengatakan bahwa biasanya mencari informasi terkait pertanian melalui internet, seperti aplikasi Youtube. Hal ini membuktikan bahwa petani tua juga dapat memanfaatkan media online agar dapat memudahkan mereka dalam mendapatkan informasi seputar pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun