Mohon tunggu...
Rizki Subbeh
Rizki Subbeh Mohon Tunggu... Guru - SAYA ADALAH SEORANG GURU

Dekonstruksi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bakso Tulang Iga Lumajang Digandrungi Pemburu Kuliner

30 April 2018   00:00 Diperbarui: 30 April 2018   03:24 5114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun belakangan, tren kuliner memang sedang menjadi lahan basah untuk para tangan kreatif. Banyak makanan yang memiliki inovasi baru sebagai daya penunjang untuk mendongkrak popularitas. Tentu inovasi tersebut bertujuan agar kuliner tradisional yang sudah lama di Indonesia tidak kalah dengan kuliner-kuliner baru. 

Apalagi, beberapa tahun ini kuliner Indonesia sudah memasuki babak baru dengan berdatangannya kuliner luar negeri. Sehingga langkah untuk menciptakan inovasi baru dari tangan kreatif penggelut kuliner wajib dilakukan. Namun dari pada itu, inovasi yang dilakukan oleh tangan-tangan kreatif tidak menghilangkan ciri khas terhadap makanan yang sudah menjadi identitas tersendiri di Indonesia. 

Kita tahu bakso sudah ada di Indonesia sendiri sejak dahulu kala. Meski pencetus utama dari makanan bakso adalah etnis Tionghoa-Indonesia. Makanan tersebut telah menjadi ladang penghasilan bagi orang-orang Jawa seperti Wonogiri, Malang, Solo, dan beberapa kota lainnya. Bahkan, bakso sudah menjalar keseluruh tanah Indonesia. Hampir disetiap kota di Indonesia ditemui makanan tersebut. Tak heran banyak bakso yang diciptakan dengan keunikan yang berbeda-beda disetiap kota.

Anda tentu ingat dengan bakso kabut dan bakso beranak yang digadang-gadang berasal dari kota Jember menjadi daya magis untuk menarik konsumen. Alhasil, bakso tersebut menjadi firal di jagat sosial media dan beberapa media meliput inovasi bakso tersebut. Meski begitu, masih banyak beberapa bakso yang diciptakan agar menarik seperti bakso bakar Malang, bakso urat, bakso mercon dll. Dari sekian banyak macam dan jenis bakso baru yang hadir, telah menggugah para penggelut atau penjual bakso harus memutar otak agar menemukan tren baru dalam kuliner bakso.

Doc. Agus Saiful Rizal dalam Sesi Wawancara
Doc. Agus Saiful Rizal dalam Sesi Wawancara
Berangkat dari sini pula, Agus Saiful Rizal 31 tahun menciptakan Bakso Tulang Iga. Meski kedai bakso Agus ini dikenal sebagai Bakso Mangkok. Mas Agus memiliki beberapa menu andalan untuk memanjakan pecinta bakso. Dengan beberapa variasi menu yang disediakan oleh kedai bakso mangkok mas Agus, Bakso Tulang Iga menjadi tren baru dan digandrungi konsumen di tanah Lumajang, Jawa Timur.

Tidak hanya konsumen kota sendiri, menurut keterangan Agus selaku pemilik bisnis kuliner Bakso Mangkok. Konsumen sudah menjalar kebeberapa kota tetangga, mulai dari Jember, Probolinggo, dan bahkan Surabaya. Konsumen ini tentu memiliki alasan sendiri hingga mendatangi kedai bakso milik Agus tersebut.

Agus menjelaskan ada beberapa menu di kedainya diantaranya :

Bakso Mangkok Rp. 20.000
Bakso Tulang Iga Rp. 20.000
Bakso Urat Babat Rp. 10.000
Bakso Urat Rp. 8.000
Bakso Ekonomi Rp. 5.000

Doc. Agus Saiful Rizal Sesi Wawancara
Doc. Agus Saiful Rizal Sesi Wawancara
Bakso Tulang Iga menjadi menu andalan dari kedai mas Agus. Tampilan Bakso Tulang Iga sendiri sangat unik. Sebab, bakso super jumbo itu diselipkan dengan tulang iga sebagai daya magisnya. Menurut pemilik kedai, bakso dibentuk sedemikian rupa bertujuan untuk menarik pelanggan atau konsumen. 

Tulang iga yang diselipkan bukan semenah-menah hanya pajangan biasa. Melainkan, tulang iga juga dapat dinikmati baik daging yang menempel pada tulang iga sendiri dan sum-sum yang dapat diseduh oleh penikmat Bakso Tulang Iga. Tak heran inovasi yang diciptakan membuat penasaran konsumen yang melihatnya.

Doc. Agus Saiful Rizal Sesi Wawancara
Doc. Agus Saiful Rizal Sesi Wawancara
Dalam strategi penjualan bakso milik Agus sangat mudah dan dapat ditiru oleh siapa saja. Dia memanfaatkan sosial media facebook sebagai lahan promosi. Selain itu, dari segi harga menurut pandangan Agus, sudah dapat mencangkup kesemua lini kelas ekonomi. Sehingga tidak heran setiap hari kedainya selalu diramaikan oleh pengunjung. Tidak main-main, penghasilan setiap hari yang didapatkan oleh Agus Saiful Rizal berkisar antara Rp. 500.000 - 1.000.000. Itu sudah termasuk penghasilan bersih, menurut keterangannya dalam sesi wawancara minggu, 29 April 2018 pukul 13.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun