Era konvensional memang era yang bebas hukum, bebas hukum ini dalam artian meski ada hukum atau aturan yang melarang peselingkuhan tetapi tradisi masih menjadi hukum teratas. Karena era konvensional, warga masih menjunjung tinggi dengan tradisi sehingga perselingkuhan dapat terjadi, walaupun ketahuan selingkuh oleh pasangan maka hukuman yang di dapat bukan penjara tetapi hukuman rajam atau kekerasan dari pihak pasangannya. Ini juga dapat memicu kekerasan antar golongan yang disebabkan ketidakterimaan salah satu sanak saudaranya dihakimi. Maka disinilah yang dikatakn lemahnya hukum. Selain itu surat nikah sebagai landasan hukum suatu pernikahan di anggap formalitas saja.
3. Kurangnya Pengetahun / Etika Positif
Dikatakan kurang etika karena, era konvensional kurang memikirkan ketidakmaluan, gengsi, dan martabat. Alasan lain, era konvensional lebih mengutamakan keberanian, kekuatan, dan pemikiran primitif. Semua juga dikaitkan dengan kepercayaan spiritual kekuatan tubuh atau kekebalan. Itulah yang menjadi landasan terjadinya perselingkuhan.
Contoh kasus yang pernah di alami oleh kerabat sendiri. Namanya berinisial H / Pak H, dia merupakan orang terpandang dalam keluarga besarku karena pernah selingkuh dan merebut istri orang dengan cara "carok". Setelah kejadian tersebut suami sah yang kalah dalam ajang carok, Pak H menjadi orang tersohor, ditakuti, dan dipandang sebagai orang tetua di kampung Jogel Pasirian Kabupaten Lumajang.
catatan : nama disamarkanÂ
Era Modernisasi :
Era ini tidak hanya mengembangkan dalam dunia teknologi, ekonomi, Sosial, Budaya dan hukum saja. Melainkan juga berdampak pada kondisi perselingkuhan, berikut faktor yang menyebabkan perselingkuhan era modernisasi.
1. Kemajuan Teknologi
era modernisasi bukan era mengenai pemikiran kolotnya melainkan pemikiran yang terus maju sesuai zaman termasuk teknologi. Dalam hal ini, perselingkuhan dapat terjadi dengan peluang yang sangat besar. Contohnya media sosial sudah menjadi lahan perselingkuhan tersendiri. Meski tidak semua orang menggunakan alat komunikasi media sosial sebagai lahan perselingkuhan namun faktanya sangat mencengangkan. Sudah banyak sekali berita yang menampilkan perselingkuhan melalui media sosial.
2. Kentalnya Pengetahun Liberal
Akhir-akhir ini selalu yang dipertanyakan adalah kebebasan. Apalagi kemajuan jaman, budaya kerapkali dicampur adukan dengan budaya asli. Semisal budaya si A dengan anutan konservatif di campur dengan budaya si B liberal. Ditambah kerapkali berita yang menayangkan banyak hal dari budaya orang-orang barat sendiri yang terkesan super bebas. Selain itu rasa penasaran dengan budaya asing yang dilihatnya memberikan efek yang jauh lebih menantang.