Mohon tunggu...
Karyati Rahmadanidesjuita
Karyati Rahmadanidesjuita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka menulis di berbagai platform dan membaca adalah kunci kesuksesan seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hijrah seorang anak

16 Desember 2024   01:56 Diperbarui: 16 Desember 2024   02:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Malam itu nampak terang benderang, Ana mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa dari diri nya. Awal mula hijrah Ana dimulai menata pakaiannya sedemikian mungkin, baju yang dapat di modifikasi agar tetap tertutup mula-mula Ana bertanya kepada dirinya, " Apakah aku sanggup menjalankan dengan sendirinya?" Sontak dirinya masih berpikir panjang, " lalu, siapa yang bisa menolong ku disaat aku lagi butuh untuk maju?" Mungkin karena kesendirian Ana untuk memulai sudah terlihat bingung 'harus apa?'.

 Untuk sobat hijrah jangan ragu untuk memulai ya, yang menjaga sholat tepat waktu dan menjaga setiap kewajiban. 

 Mula-mula Ana bertanya pada seorang ustadzah, " apa yang dilakukan terlebih dahulu ustadzah?"tanya ana.

 "Sholat mu, Ana,"jawab ustadzah.

"Tapi, bukannya hijrah itu merubah dari diri kita ya, ustadzah dan aku ingin merubah diriku menjadi lebih baik ustadzah,"ujar Ana.

"Hal yang paling utama dan utama adalah sholat mu sudah bener belum, kedua baru hal lain . Jangan melalaikan kewajiban kita sebagai muslim muslimah Ana, Allah sangat merindukan sosok hambanya yang ingin merubah dirinya lewat sholat nya dan setelah itu tutuplah aurat mu dengan sempurna,"jelas ustadzah.

 Tanpa berpikir panjang Ana pun tersadar maksud dari ustadzah tadi. Hijrah adalah perubahan seseorang yang dari tidak baik menjadi baik yang dulunya tidak pernah sholat menjadi rajin sholat.

"Apakah aku sudah sejauh ini, melupakan engkau ya Allah. Maafkan ana ya Allah telah salah jalan ,"ucap ana.

 Sejak saat itu, ana mulai merubah dirinya dari menjaga sholat hingga menata diri lebih baik.

 Sepenggal kisah kecil dari seorang ana Apakah kesimpulan dari cerita ini? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun