Mohon tunggu...
Karya Sembada
Karya Sembada Mohon Tunggu... -

pemgelana ruang dan waktu, berburu hakikat hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebotol Bir dan Sehelai Kanvas

4 Maret 2013   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Pada suatu ketika terjadi perdebatan sengit antara sebotol bir dan sehelai kanvas di sebuah studio,

Botol Bir :
"Hey kanvas, apakah kamu tahu bahwa tanpa adanya diriku, kau bukanlah apa-apa, kau    hanyalah sehelai kain tak berguna, akulah yang membuatmu jadi bernilai  dengan     perantaraankulah tercipta goresan-goresan ekspresif diatasmu."

Kanvas  :
"Tol.. botol, kamu jangan jangan asal ngomong ya, justru karena dirikulah yang     membuatmu berharga, kalau tidak ada aku kamu hanya akan menjadi bagian dari   sampah masyarakat.

Botol Bir :
"Dasar guwoblok..,tidak punya otak, apa kamu tidak bisa melihat, bahwa aku ini adalah  simbol pergaulan, simbol gengsi, aku ini datang dari langit untuk meniggikan derajat  kalian, untuk membuat kamu ini menjadi bernilai."

Kanvas  :
"Cuih..., apanya yang bernilai, kamu sendiri hanya akan bernilai bila sudah sampai di  tangan  tukang loak, itupun jika jumlahmu banyak."

Belum sempat botol bir menjawab, terdengar suara gemuruh, terjadi gempa 6,7 skala richter, studio itu runtuh menimpa mereka, semuanya hancur tak bernilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun