Mohon tunggu...
Karya Sembada
Karya Sembada Mohon Tunggu... -

pemgelana ruang dan waktu, berburu hakikat hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayo Nak, Belajar Kolusi

18 Desember 2013   05:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disuatu siang yang panas di sudut kota Metropolis, lalu lintas sangat ramai karena bertepatan dengan jam pulang anak sekolah. Sebuah nobilSUV putih mengkilap keluaran terbaru merayap perlahan memasuki halaman parkir sebuah gerai makanan cepat saji.

Dari pintu pengemudi keluarlah seorang perempuan dengan wajah mengkilat kemerahan hasiltreatment salon mahal, Kacamata segede TV bertengger diatas kepalanya,Baju kaos dan celana ketat membalut tubuhnya yang tidak bisa dikatakan proporsional,bahkan cenderung gemuk. Alhasil tonjolan lemak kelihatan jelas disana-sini.Tas kulit branded impor melingkari lengan kanannya. Dari sisi penumpang keluar seorang anak laki-laki berseragam putih merah dengan tubuh tak kalah gemuk dengan mamanya, berjalan sambil memainkan gadget ditangannya

Mereka berjalan beriringan memasuki gerai tersebut, wajah si anak keliahatan lesu, jalamyapun kelihatan lemas dan tak bersemangat. Si anak langsung menghempaskan tubuh gemuknya ke kursi yang terdekat dengan nafas ngos-ngosan,kelihatan sekali bahwa dia jarang bergerak, karena hanya berjalan beberapa meter saja sudah kepayahan.Gadgetnya dilemparkan begitu saja diatas meja Mamanya hanya melirik sekilas ke anaknyaseolah sudah hafal dengan kelakuan anaknya, kemudian sibuk memesan makanan.

Melihat wajah anaknya yang terlihat masam mama bertanya, “Andi, kamu kenapa nak? Dari tadi wajahmu cemberut terus,mama sudah pesankan makanan kesukaanmu lho...”

Si anak tetap diam saja tidak menanggapi pertanyaan mamanya, bahkan sampai denganmakanan pesanan mereka datangpun wajahnya tetap cemberut. Mamanya mulai khawatir melihat kondisi anaknya, ”Andi. kamu kenapa sih ,jangan-jangan kamu sakit..? tanyanya sembari menempelkan punggung tangannya ke dahi anaknya. Andi memalingkan mukanya sambil menepis tangan mamanya.

“Andi , jangan nyusahin mama dong..coba, bilangin ke mama kamu pengin apa?” bujuk  mamanya.

“Mah, tadi ujian di sekolah susah banget, Andi nggak bisa ngerjainnya..” Kata Andi dengan wajah masih cemberut.Belum sempat mamanya menjawab Andi melanjutkan perkataannya lagi, “Mah, tolong besok mamah bilangin ke bu guru, soal ujiannya jangan yang sulit-sulit biar Andi bisa mengerjakannya.”

Mamanya tersenyum setelah tahu penyebab wajah anaknyacemberut terus dari tadi.

“Iya..iya, masalah bu guru disekolah nanti mama bicarakan sama papamu, biar papamu nanti yang menelpon kepala sekolah,Kepala sekolahmu kan teman papamu. Sekarang ayo habiskan makananmu nanti keburu dingin.”

Mendengar jawaban mamanya, wajah Andi sontak berubah ceria, kemudian dengan lahap dihabisknnya semua makanan di meja. Terbayang di benaknya bahwa dia tak perlu lagi susah-susah belajar karena semuanya pasti akan beres ditangani oleh papanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun