"Bahwa Hanya Dunia"
Selama berjalannya detik yang sudah dirasakan
Dentuman jantung ini masih saja juga ikut kau rasakan
Hembusan-hembusan udara setia untuk tak mengabaikan
Agar terus kaurasakan setiap detik nikmat kehidupan
Â
Berjalanlah dan berlarilah dengan kaki-kakimu
Menuju apa yang kau sebut dengan kenikmatan bringasmu
Kemudian rasakan suatu kepuasan pelik pada hatimu
Berbicaralah dan tertawalah semaumu
Jangan hiraukan bila kau lafalkan keburukan dari mulutmu itu
Supaya berguna pemberian tuhan kepadamu itu
Jangan sampai bahagia yang kaudambakan hanya berupa kata-kata
Walau hanya sebatas berada diruangan kecil alam semesta
Sehingga Kau dapat menari-nari sepanjang waktu untuk berbahagia
Menjajal segala sesuatu yang telah disajikan oleh dunia
Yang kaukira semua itu adalah suguhan dari meja besar disurga
Yang rasanya sama persis dengan iming-iming nikmatnya masuk surga
Kemudian kau takperlu lagi takut akan sebuah kata yang menyebut dosa-dosa
Tak usah lagi bersusah payah untuk mengangkat kedua tanganmu untuk melafalkan bait do'a-do'a
Takperlu lagi buang-buang tenaga melakukan kebaikan untuk menabung sedikitpun sebuah pahala
Karena sadarmu dipengaruhi oleh kebahagiaan hanya dalam dunia
Surgamu tenyata hanyalah kebahagiaan sementara belaka
Maka jangan bingung bila mati mau tetap berbahagia dimana
~kala-diwaktu-fana~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H