Mohon tunggu...
Thony hasanuddin
Thony hasanuddin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hamba menghamba

Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bahwa Hanya Dunia

14 November 2019   06:41 Diperbarui: 14 November 2019   09:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Bahwa Hanya Dunia"

Selama berjalannya detik yang sudah dirasakan
Dentuman jantung ini masih saja juga ikut kau rasakan
Hembusan-hembusan udara setia untuk tak mengabaikan
Agar terus kaurasakan setiap detik nikmat kehidupan
 
Berjalanlah dan berlarilah dengan kaki-kakimu
Menuju apa yang kau sebut dengan kenikmatan bringasmu
Kemudian rasakan suatu kepuasan pelik pada hatimu

Berbicaralah dan tertawalah semaumu
Jangan hiraukan bila kau lafalkan keburukan dari mulutmu itu
Supaya berguna pemberian tuhan kepadamu itu

Jangan sampai bahagia yang kaudambakan hanya berupa kata-kata
Walau hanya sebatas berada diruangan kecil alam semesta

Sehingga Kau dapat menari-nari sepanjang waktu untuk berbahagia
Menjajal segala sesuatu yang telah disajikan oleh dunia
Yang kaukira semua itu adalah suguhan dari meja besar disurga
Yang rasanya sama persis dengan iming-iming nikmatnya masuk surga

Kemudian kau takperlu lagi takut akan sebuah kata yang menyebut dosa-dosa
Tak usah lagi bersusah payah untuk mengangkat kedua tanganmu untuk melafalkan bait do'a-do'a
Takperlu lagi buang-buang tenaga melakukan kebaikan untuk menabung sedikitpun sebuah pahala

Karena sadarmu dipengaruhi oleh kebahagiaan hanya dalam dunia
Surgamu tenyata hanyalah kebahagiaan sementara belaka
Maka jangan bingung bila mati mau tetap berbahagia dimana

~kala-diwaktu-fana~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun