Alhamdulillah akhirnya kita sampai di awal Syawal. Perjuangan belumlah selesai, malah ini adalah sebuah permulaan. Bukankah kita telah ditempa ramadan? Seharusnya kita memang menjadi pribadi yang baru dengan segala kebaikan yang telah diajarkan pada masa-masa sebelumnya.
Salah satu kegiatan mengisi waktu kumpul keluarga saat lebaran adalah games. Ya, gemes lebaran keluarga, bukan games yang hanya bisa dimainkan oleh satu orang, tetapi beberapa orang. Games lebaran keluarga yang menjadi favorit kami adalah semacam saling bercerita lucu.
Adik dari ibu memang ada ada saja ceritanya. Maklum, beliau juga bekerja sebagai sopir antar lintas provinsi. Jadi beliau seolah tiada habis bahan cerita. Selalu ada yang baru. Selalu ada yang lucu.
Suatu hari dua orang yang bersahabat harus terpisah tempat kerja. Yang satu bekerja sebagai cleaning service di sebuah kantor megah. Kita sebut Dian. Sahabat Dian bekerja di tempat berbeda. Kita sebut Lentera.
Tanpa sengaja ternyata Lentera berkenalan dengan salah seorang teman yang bekerja pada perusahaan tersebut. Saat berada di tingkat lima bangunan mayoritas terbuat dari kaca itu, ia melihat-lihat ke arah bawah menggunakan kaca pembesar. Ia melihat Dian!Â
Karena lama tak bertemu, Lentera menjerit-jerit memanggil nama Dian. Jarak keduanya sangat dekat, tapi mengapa Dian tetap tak acuh?
Seseorang tertawa ketika melihat adegan ini. Ia pun menjelaskan fungsi kaca pembesar pada Lentera.Â
Entah cerita ini benar atau tidak, kami selalu tertawa saat Paman menceritakannya dalam agenda kumpul keluarga.Â
Games lebaran keluarga ternyata dapat memberikan kesenangan dan meningkatkan ikatan antar anggota keluarga selama perayaan lebaran. Jadi jangan anggap hanya karena bentuknya permainan lalu diabaikan, ya.Â
Games lebaran keluarga bahkan dapat mengajarkan nilai-nilai positif karena banyak games yang mengandung nilai-nilai seperti kerjasama, kejujuran, dan persaingan yang sehat. Bermain games bisa menjadi kesempatan untuk mengajarkan dan memperkuat nilai-nilai positif tersebut kepada anak-anak.