Mohon tunggu...
Indah Karunia
Indah Karunia Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Halo, Perkenalkan saya seoarang karyawan swasta yang hobi menulis sejak kecil. Saya selalu jatuh cinta pada proses menambah ilmu, memahami, mengolah serta menuangkannya dalam bentuk tulisan. Saya aktif mengamati bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan gaya hidup. Selamat Menikmati!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Normalisasi Gaya Hidup Sehat Ala Gen Z

11 Agustus 2024   17:50 Diperbarui: 11 Agustus 2024   18:03 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya hidup serba instan merupakan tren yang menunjukkan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih. Gaya hidup ini lahir karena terdorong ekosistem modern yang terus berkembang di segala lini kehidupan, diantaranya ekonomi, sosial, budaya, infrastruktur, industri makanan minuman serta transportasi. Tren ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan. Pasalnya, gaya hidup serba instan cenderung kaya dengan nilai kebarat-baratan.

Dampak yang sangat mencolok yang dapat dirasakan di era serba instan ini dalah pola konsumsi Masyarakat. Masyarakat semakin mudah terpapar dengan jenis makanan dan minuman kebaratan, ironisnya tanpa memperhatikan kandungan gizi seimbang didalamnya. Hal ini juga turut diperkuat dengan adanya apikasi -- aplikasi transportasi yang juga melayani pemesanan makanan minuman dan dapat diakses dengan mudah menggunakan telepon seluler masing masing. Sehingga industri makanan cepat saji semakin tumbuh menjamur di Indonesia. Hasil survei Kurios melalui Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan bahwa mayoritas Masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan cepat saji/fast food lebih dari satu kali dalam sepekan. Adapun jenis makanan cepat saji yang paling banyak dikonsumsi ialah ayam goreng 79%, kentang goreng 56% dan burger 42,9%. Survei tersebut dilakukan terhadap 629 responden menggunakan metode Computer Assisted Web Interviewing pada 31 Januari -- 9 Februari 2023.  

Pola konsumsi Masyarakat yang seperti ini, rupanya diduga menjadi salah satu penyebab terkuat meningkatnya resiko kanker pada usia muda. Berdasarkan laporan penelitian South China Morning Post menganalisis data studi beban penyakit global 2019 pada 29 jenis kanker di 204 negara dan didapati hasil bahwa sebanyak 3,26 juta terdiagnosis mengidap kanker baru pada kelompok usia dibawah 50 tahun pada 2019. Angka ini meningkat pesat sebesar 79,1% sejak tahun 1990. Para peneliti menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut ialah gaya hidup yang buruk, merokok, mengonsumsi alkohol, rendahnya aktivitas fisik, seta pola makan tinggi daging dan garam.  

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Prof. Aru Wisaksono Sudoyo SpPD-Khom, Finasm, FACP bahwa 90% penyebab kanker adalah gaya hidup yang buruk. Selain itu, saat ini alat medis sudah lebih canggih sehingga mampu mendeteksi kanker lebih cepat. Faktor lainnya pula meningkatnya industri rokok dari tahun ke tahun. Hal ini memicu prevalensi perokok aktif di Indonesia menjadi meningkat. Data SKI 2023 menunjukkan kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok terbanyak dengan presentase 56,5% kemudian disusul dengan usia 10-14 tahun sebesar 18,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa saat ini kita hidup dengan ekosistem yang membuat lebih rentan terhadap paparan resiko kanker.  

Di Tengah resiko yang kian menghawatirkan, nyatanya, ada banyak sekali cara untuk menekan resiko kanker pada diri sendiri maupun pada orang terdekat loh. Hal tersebut dapat dimulai dengan memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki gaya hidup yaitu perbaikan melalui mind, body dan soul. Ketiga aspek ini saling menunjang satu sama lain untuk mencapai gaya hidup sehat yang dapat menekan resiko penyakit sekaligus meningkatkan angka harapan hidup.  

Dimulai dari aspek mind (pikiran), menjadi gerbang awal dalam rangka memperbaiki pola hidup. Pikiran yang positif dapat menjadi kontrol bagi diri sendiri serta dapat mengarahkan pada kegiatan -- kegiatan yang positif. Adapun berbagai upaya yang terkesan sederhana namun memberikan dampak positif jangka Panjang ialah, memilih konten sosial media dengan bijak, aktif dalam kegiatan literasi (menulis, membaca, mendengarkan, berdiskusi), menjauhi konten pornografi maupun kriminal, serta mempertimbangkan durasi penggunaan sosial media yang efisien. Arahkan hal hal tersebut pada topik yang berkaitan dengan gaya hidup sehat, misalnya pengetahuan tentang gizi seimbang, pola tidur yang baik, manfaat gaya hidup sehat dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat lebih menikmati hidup yang sebenarnya dan tidak terdikte oleh algoritma sosial media.  

Kemudian aspek selanjutnya ialah body (tubuh), menjadi aspek yang cukup krusial dan berdampak berkaitan dengan gaya hidup sehat. Studi global menyatakan bahwa rendahnya aktivitas fisik dapat memicu meningkatnya resiko kanker. Oleh sebab itu, membiasakan olahraga setiap hari adalah upaya yang bagus sekali untuk investasi Kesehatan di masa depan. Ditengah maraknya aplikasi ojek online, mulai biasakan berjalan kaki minimal 30 menit sehari, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang mudah namun berdampak luar biasa bagi Kesehatan tubuh jangka Panjang. Selain aktivitas fisik, perlu juga loh memperhatikan asupan gizi seimbang. Yuk mulai kurangi makanan cepat saji, mie instant, minuman berperisa juga makanan tinggi bahan pengawet. Kamu bisa mulai memasukkan menu sayur dan buah dalam daftar konsumsi sehari hari. Selain itu, dianjurkan mengonsumsi suplemen/vitamin yang dibutuhkan misalnya vit B12, Vit C, Vit D, ataupun tablet penambah darah. Tak lupa, membiasakan memperbanyak minum air putih sesuai kadar yang dibutuhkan oleh tubuh dalam sehari hari. Kebiasaan sederhana lainnya ialah, membiasakan tidur sebelum jam 10 malam. Hal ini bertujuan agar metabolisme tubuh kita dapat bekerja dengan maksimal. Untuk menemani perjalanan memperbaiki gaya hidup, saat ini ternyata sudah banyak sekali aplikasi -- aplikasi yang dapat mendukung perubahan gaya hidup sehat, misalnya Fast tracking, Run tracker, hitung kalori, Intermittent Fasting dan masih banyak lagi. Tidak lupa check up Kesehatan secara berkala ya.  

Terakhir aspek yang tak kalah pentingnya, ialah aspek soul (jiwa). Hal ini menjadi aspek pelengkap dalam rangka memperbaiki gaya hidup. Ada banyak cara untuk mengupayakan kondisi jiwa yang prima, diantaranya melakukan peribadahan sesuai agama dan kepercayaan masing -- masing, melakukan refreshing/ self healing untuk melepaskan penat dari keseharian, lalu bangun koneksi atau sosialisasi dengan Masyarakat setempat dalam hal hal yang positif, terakhir melakukan konsultasi ke ahli jika diperlukan.  

Kegiatan kegiatan positif yang kita biasakan dalam kehidupan sehari hari, dapat mencegah dari hal hal negatif.    Adapun diantara hal negatif meliputi pergaulan bebas, penyalahgunaan obat, merokok berlebihan, konsumsi alkohol. Kegiatan kegiatan positif yang dibiasakan sedikit demi sedikit pasti akan memberikan dampak positif pada kehidupan di masa depan. Yuk normalisasi hal hal baik agar hidup jadi lebih bermakna!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun