Saat ini sudah begitu banyak orang yang memiliki kartu kredit. Baik mereka yang belum berkeluarga maupun yang belum berkeluarga. Tentu saja ini karena dorongan kebutuhan sehari-hari bagi mereka yang memiliki mobilitas cukup tinggi. Bagi mereka yang sangat sibuk, terkadang 24 jam dalam sehari sepertinya tidaklah cukup apalagi jika terjebakmacet segala di jalanan. Rasanya waktu terbuang sia-sia di jalanan, menyebabkan setres dan lelah yang berlebihan setiap harinya. Dengan banyaknya masalah seperti ini, memikirkan untuk bergerak sedikit ke loket pembayaran tagihan listrik saja sudah malas. Hal-hal semacam ini dapat dihindari dengan menggunakan kartu kredit, sehingga tagihan bisa dibayar tepat waktu dan yang perlu pengguna kartu kredit lakukan adalah membayar tagihan kartu kreditnya di akhir bulan.
Selain itu, kartu kredit bisa menjadi penyelamat saat darurat. Apabila kita mendadak sakit atau ada keluarga yang tiba-tiba mengalami kecelakaan, biasanya kita sebagai penderita atau anggota keluarga akan lebih dulu panic sebelum bisa berpikir jernih. Yang mungkin sempat dilakukan saat hal ini terjadi mungkin hanyalah memakai pakaian seadanya, mengambil dompet, dan segera menuju ke rumah sakit. Kadang di tengah kekacauan tersebut, tidaklah terbersit dalam pikiran untuk mengambil yang uang tunai untuk menutup biaya yang dibutuhkan saat di rumah sakit. Jika kita memiliki kartu kredit, biaya rumah sakit bisa segera dibayar menggunakan kartu kredit. Hal ini mencegah administrasi yang bertele-tele yang kemudian menyebabkan terlambatnya penanganan pasien. Hal darurat lain seperti saat di jalan dan mengalami kendaraan rusak dan tidak ada seseorang pun yang bisa menolong. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanggil montir dari bengkel kesayangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Di saat seperti ini, mengambil uang tunai juga kadang tidak terpikir. Padahal untuk memperbaiki mobil yang rusak juga membutuhkan biaya yang banyak, belum lagi biaya mobil derek. Kartu kredit bisa membantu kita dalam situasi semacam ini.
Namun kadang kita sebagai manusia biasa juga bisa mengalami keteledoran atau ketidakberuntungan. Bisa saja kartu kredit kita hilang, entah karena jatuh atau tercopet. Kadang hal-hal semacam ini tidak bisa dihindari. Tentu saja yang paling ditakutkan adalah jika ada orang lain yang mengambil atau menemukan kartu kredit tersebut dan menyalahgunakannya untuk kepentingan mereka. Pembobolan kartu kredit memang jarang terdengar namun bukan berarti tidak mungkin terjadi. Apalagi bila kita menyimpan kata sandi dalam dompet bersama dengan kartu kredit. Perasaan was-was kalau kartu kredit terbobol memang tidak bisa dihindari namun bukan berarti tidak bisa segera dicegah.
Begitu kita menyadari bahwa kartu kredit kita benar-benar hilang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menelepon pelayanan pelanggan dari bank penerbit kartu kredit untuk membantu kita memblokir nomor kartu kredit. Biasanya jika ada permintaan semacam ini, pelayanan pelanggan akan segera membantu kita memblokir nomor dan meminta kita untuk segera ke bank penerbit kartu kredit untuk memberi klarifikasi. Kalau sempat, pengguna kartu kredit bisa ke kantor polisi terdekat untuk membuat surat kehilangan. Ini akan memudahkan bank untuk menindaklanjuti kasus kartu kredit yang hilang.
Meski kartu kredit hilang, bukan berarti pengguna harus mengajukan aplikasi baru untuk membuat kartu kredit. Tenang saja! Biasanya bank penerbit kartu kredit akan menyediakan kartu kredit baru dan yang kita lakukan hanyalah membayar uang ganti kartu kredit yang baru. Rekening kartu kredit kita masih tetap sama, yang terblokir hanyalah kartu kredit yang hilang tadi. Uang ganti untuk kartu kredit baru juga tidaklah mahal sehingga tidak memberatkan kita sebagai pengguna kartu kredit. Jadi tidak perlu takut rekening kartu kredit bobol, hal ini sudah diantisipasi oleh bank penerbit kartu kredit. Yang jelas, penggunaan kartu kredit memang lebih aman ketimbang penggunaan uang tunai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H