Mohon tunggu...
Soepomo Kartolo
Soepomo Kartolo Mohon Tunggu... -

SUARA RAKYAT SUARA TUHAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aji Mumpung Samawi

16 Mei 2012   09:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1337159069349564796

Ada seorang yg mengaku nabi samawi, setelah pecah kongsi dagang dengan pamannya, ia mulai berdakwah sendirian. Lalu ia pergi ke tempat yang di anggapnya jahiliyah (tidak bermoral) karena tidak sesuai dengan standart moral samawi. Setelah berkeliling dan sering di tolak berdakwah sampai lah dia ke kota yang indah, makmur, permai dan tentu saja beradab. Kemudian nabi samawi pun berdakwah dengan percaya diri. Tetapi dasar sial, ia banyak di olok-olok dan di tolak di kota itu, mereka penduduk kota menganggap Ia sebagai orang asing yang aneh. Tetapi nabi ini tidak putus asa terus saja berdakwah tanpa henti dan penuh semangat, untuk memaksakan ajarannya ia tentu saja tidak berani, karena tidak punya cukup banyak pengikutnya untuk menghadapi penduduk kota itu. Sampai akhirnya penduduk kota sangat kesal padanya, lalu mengusirnya dengan agak kasar. Si nabi samawi pun kemudian meninggalkan kota itu dan bermukim di pinggiran kota. Cukup lama dia tinggal di sana, sampai akhirnya bencana alam dahsyat menimpa kota itu. Kota itu hancur lebur. Si Nabi kemudian lari dan meninggalkan kota itu. Kemudian gempar lah berita tentang bencana alam yang menimpa kota itu, hampir semua orang di sekitar kota itu bercerita tentang bencana alam itu. Dan tiba-tiba saja si nabi samawi ini menggunakan rumus momentum bencana alam ini untuk kepentingan dakwahnya. Lalu Ia bercerita bahwa bencana alam itu akibat penduduk kota itu tidak mendengarkan kotbah/dakwahnya. Tentu saja bumbu dan sambalnya tidak lupa di tambahkan, agar apa yang ia ceritakan dapat di percaya orang lain. Saya bayangkan, bagaimana kalau si nabi samawi ini pernah singgah di aceh, ketika terjadi bencana alam tsunami yang begitu dahsyat. Apakah ia juga menggunakan rumus momentum yang sama, yang saya kataken sebagai "aji mumpung" terinspirasi dari kota Sodom and Gomorrah- soepomo kartolo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun