Bagi umat muslim bersholawat merupakan memuliakan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, mendoakan semoga tetap damai, sejahtera dan mendapatkan keselamatan dunia dan akherat. Terdapat beberapa tata cara dalam melakukan atau melaksanakan sholawat dan orang bebas memilih yang sesuai kehendak hatinya. Dari hasil pengamatan sebelumnya dalam setiap mengikuti event pengajian pada era 90 an  hanya mendengarkan dan menyimak materi yang disampaikan oleh para tokoh Kyai, Ustad atau Habib saja. Namun seiring berkembangnya jaman pada saat ini pada giat bersholawat paling diminati oleh berbagai kelompok usia dan strata dimasyarakat. Mulai dari tingkat rukun tetangga, rukun warga, mushola, masjid hingga instansi pemerintah penyelenggaraan event bersholawat dipastikan banyak dihadiri oleh para tamu undangan. Disamping itu trend para kaum muda pun tertarik hadir dalam kesempatan dan membentuk kelompok penggemar seperti Mafia Sholawat, Sholawat Mania, Syecher Mania, Memburu Syafa'at, Keluarga Besar Santri Ruwet dan masih banyak lagi yang akan selalu menghadiri bilamana ada undangan terbuka baik  melaui poster poster dan blast ke no WA. Ini dapat diketahui dari atribut para undangan yang hadir. Dari pengalaman saat mengikuti event sholawat di beberapa daerah Jawa Tengah dari level kecil hingga skala akbar menarik untuk disampaikan.
Dalam mempersiapkan penyelenggaraan pihak panitia penyelenggara mempersiapkan dengan baik mulai dari venu, panggung, lighting hingga sound yang berkekuatan suara bagus pun dipersiapkan dengan seksama. Penataan sound disini untuk mendukung tim hadroh atau penabuh rebana dan vokal agar mumpuni menjangkau kualitas suara yang di inginkan. Yang menarik dalam kegiatan bersholawat adalah para undangan yang hadir mengikuti pembacaan mulai dari Shimthud Durar, Qasidah Assalamu'alaik, Ya Habibi, Ya Badratim, Solawat Kawakib hingga Mahalul Qiyam. Para kaum mudanya dengan bendera atribut identitas baik yang berukuran kecil hingga besar berkibar pada tiang tiang yang telah dipersiapkan, ada yang dari tiang bambu hingga dari bahan pipa stainles. Pada era tahun 2016 an penyelenggaraan giat sholawatan belum semeriah penyelenggaraan pada tahun 2020 an. Pada medio 2020 keatas hampir pada acara acara baik keagamaan, ultah kota, ultah lembaga, perguruan tinggi bahkan terdapat Lembaga Pengawas  Daerah dalam persiapan penyelenggaraan Pilkada serentak memilih menyelenggarakan giat bersholawat mengingat mungkin target audien yang disasar dalam bersosialisasi lebih mengena.
Pada setiap giat sholawat salah satu dampak yaitu dapat menggerakkan perekonomian terutama para pedagang makanan, minuman, alas tikar dan pedagang bendera kecil yang ada lampu kedipnya termasuk tempat tempat parkir kendaraan. Shohibul khusus dampak sholawat adalah dapat menerangkan hati, meluaskan rezeki, membuka pintu kebaikan, menaikan pangkat dan derajat, serta menolak musibah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H