Penomena pendidikan dewasa ini kian terasa pesat perkembangannya dan memerlukan adanya berbagai inovasi dalam berbagai sektor pendidikan. Menurut Ulansari (2015) menjelaskan bahwa Inovasi menjadi sebuah arti penting dalam bidang pendidikan yang harus dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman yang terjadi.Â
Inovasi yang dilaksanakan dalam konteks ini berhubungan dengan digitalisasi yang bukan hanya sekedar ditunjang dengan layanan internet, namun juga tersedianya fasilitas atau sarana dan prasarana yang digunakan seperti adanya LED, LCD proyektor, laptop, hanphone, tablet sebagai sarana utama lainnya selain adanya internet, sehingga konsep digitalisasi yang dilaksanakan merupakan sebuah hal kompleks yang berhubungan dengan lancarnya kegiatan pembelajaran yang berinovasi dengan berbagai fasilitas yang telah dimiliki, munculnya sistem pendidikan digital belakangan ini semakin tak terbendung karena memang sudah zamannya harus terjadi, hal tersebut menuntut dunia pendidikan harus belajar dan mempersiapkan diri dalam melaksanakan digitalisasi sistem pembelajaran melalui layanan internet. Menurut Rahmawati (2021). Digitalisasi dalam dunia pendidikan merupakan tantangan atas penggunaan internet yang berkembangan dengan pesat.
Pembelajaran di era digital memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran peserta didik pada masa sebelumnya, generasi di era digital ini adalah mereka yang berkarakter digital native, dimana siswa pada masa ini mulai dari lahir, tumbuh besar dan berkembang bersentuhan langsung dengan dunia digital, sehingga arus informasi yang masuk dan diperoleh akan sangat berbeda dengan individu peserta didik sebelumnya. Oleh karenanya, guru dalam hal ini adalah pendidik sebagai mitra dalam belajar harus mampu mendesain kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh informasi lebih banyak dibanding waktu yang disediakan.Â
Perkembangan teknologi yang terjadi mengharuskan sebuah sistem pendidikan merubah pola pembelajaran dan beradaptasi ataupun berinovasi besar-besaran hingga bagian terkecil dalam dunia pendidikan yaitu peserta didik yang juga harus beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Langkah inovatif dalam merancang sebuah pembelajaran menjadi sebuah hal penting yang harus dipertimbangkan dan dorongan oleh sosok pemimpin dalam sekolah, pertama berhubungan dengan kepala sekolah, kedua berhubungan dengan guru sebagai pendidik, dan bahkan ketiga berhubungan dengan orang tua/wali dari peserta didik.Â
Sebagai guru kelas bawah memandang hal tersebut bukanlah permasalahan yang bisa dianggap mudah, karena untuk melaksanakan perubahan inovasi di era pembelajaran digital butuh dukungan penuh dari berbagai pihak, terkadang hal tersebut tidaklah berbanding lurus dengan apa yang kita rencanakan dan kita harapkan.Â
Banyak kendala yang kami hadapi sebagai guru kelas terutama pada kesiapan peserta didik dan orang tua ataupun wali murid untuk menerima perubahan/inovasi di era pembelajaran digital, latar belakang pendidikan dan ekonomi dalam sebuah keluarga dari seorang peserta didik juga sangat mempengaruhi dalam terlaksananya digitalisasi pembelajaran secara maksimal.
Pendekatan pembelajaran era digital di SDN 23 Singkawang, khususnya kelas 3 B yang saya ampu sudah terlaksana jauh sebelum konsep digitalisasi pembelajaran popular belakangan ini, hal tersebut seharusnya memberikan warna baru dan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk belajar seketika (immediacy of learning). Hal ini dapat mengantisipasi terciptanya jurang pemisah antara pembelajaran dan pengalaman yang dilakukan baik di dalam maupun di luar sekolah. Pada era ini sangat perlu diperhatikan gaya belajar peserta didik era digital, karena peserta didik bukan hanya sekedar menerima informasi apa adanya berdasarkan buku teks bacaan dan ceramah dari pendidik, peserta didik seharusnya terlatih dan terbimbing meneliti dan mengamati objek yang tidak hanya ada di ruang kelas, akan tetapi mereka juga terbiasa menyimpan dan mengumpulkan berbagai informasi yang diperoleh dari ruang-ruang selain ruang kelas. Selain itu, peserta didik di era digital juga terbiasa mengungkapkan pengetahuannya tanpa ragu-ragu secara langsung tanpa perlu dikonsep atau dipersiapkan terlebih dahulu seperti peserta didik pada era sebelumnya. Perpaduan kemampuan baru ini tentu membutuhkan konsep pendekatan yang tepat agar keberadaan peserta didik di kelas dianggap penting sehingga peserta didik memiliki semangat dan spirit tinggi untuk memahami sebuah konsep pembelajaran. Namun dari semua hal tersebut tidaklah cukup jika hanya peranan seorang guru sebagai pendidik saja yang dapat diandalakan namun tidak didukung oleh peranan keluarga dari masing-masing peserta didik dalam hal ini khususnya kelas 3 B yang saya ampu belum mencapai 50% dari peserta didik yang dapat menerima digitalisasi pembelajaran terkait dengan kesiapan orang tua sebagai wali murid dalam mendukung era digital tersebut.
Pembelajaran di era digital tidaklah hanya sebuah konsep ataupu sekedar wacana belaka, pembelajaran tersebut butuh banyak ide serta sarana dan prasarana yang mendukung dalam sebuah ruang kelas yang akan melaksanakan pembelajaran tersebut, misalnya akses internet yang memadai, TV LED, LCD proyektor dan juga laptop. Fakta dilapangan yang terjadi terkadang dalam satu sekolah tidak banyak proyektor yang tersedia, sedangkan banyak ruang kelas ataupun rombongan belajar yang tersedia dalam satu sekolah, bisa kita bayangkan bagaimana pelaksanaan digitalisasi pembelajaran dalam sebuah ruang kelas dapat terlaksana secara rutin, sistematis dan maksimal, jika hanya untuk sekedar menggunakan LCD proyektor saja setiap kelas harus bergantian ataupun menunggu antrian.
Era digitalisasi pembelajaran menjadi topik besar di dunia pendidikan saat ini, peran dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait sangat dibutuhkan, sebagai guru kelas kami selalu berupaya melakukan hal yang terbaik dalam memenuhi tuntutan yang ada pada era tersebut, megikuti berbagai pelatihan merupakan salah satu upaya kami sebagai guru mempersiapkan diri menjadi ujung tombak pada proses pembelajaran agar selalu mumpuni dalam dunia pendidikan.Â
Harapan terbesar yang selalu terbesit dalam benak kami sebagai pendidik dengan tuntutan digitalisasi pembelajaran ini yaitu, tersedianya sarana dan prasarana yang kami butuhkan di dalam kelas misalnya tersedianya TV LED sebagai sarana pembelajaran secara auditorial dan visualisasi bagi peserta didik agar mampu memberi gambaran pembelajaran secara utuh dan menyeluruh sehingga diharapkan pemaknaan akan sebuah pembelajaran dapat terpatri dengan baik dalam pikiran peserta didik.
Tuntutan zaman saat ini kian cepat dan pesat, untuk terus bertahan, berkembang dan terus maju kita harus dapat menyamakan langkah sebagai bentuk adaptasi atas sebuah modernisasi disegala bidang, mengikuti perubahan bukanlah perkara mudah untuk dilakukan butuh kemauan dan kerja keras dan saling mendukung dari setiap aspek yang bersangkutan. Dalam dunia pendidikan kita disajikan era digital pembelajaran sebagai bentuk adaptasi. Hal ini tidak hanya menuntut pendidik yang melakukan perubahan namun tuntutan tersebut secara keseluruhan ditujukan pada stakeholder yang ada pada lingkungan pendidikan tersebut. Suatu adaptasi perubahan tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, dalam hal ini akan menjadi sangat mudah terlaksana jika masing-masing stakeholder memainkan peran yang ada dan saling bekerjasama serta mengkomunikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan baik dan dilandaskan dengan asas Pancasila.