Saat Indonesia merdeka kita memiliki banyak tokoh yang mampu meluruhkan ego mereka untuk satu cita-cita bersama yaitu kemerdekaan Indonesia. Kita tahu Indonesia berada dalam kondisi yang plural alias majemuk, dimana satu ke satu hal menjadi sangat berbeda.
Pada saat ini kita dihadapkan pada ituasi dimana banyak pihak saling bertentangan dan tidak mampu meluruhkan ego. Apalagi dengan adanya media sosial yang sangat kuat mempengaruhi, menjadikan kita sangat tercerekam dengan informasi yang disebarkan melalui media sosial.
Inilah tantangan kita semua. Tokoh masyarakat dan tokoh semua agama punya kepentingan dengan kondisi batin masyarakat karena dengan kondisi batin yang bahagialah, cita-cita bersama itu bisa tercapai. Cita-cita bersama itu antara lain dengan mewujudkan kesejahteraan dan sistem yang adil bagi semua.
Kita bisa melihat banyak ulama yang saat ini berperan sebagai benteng moral masyarakat. Dalam beberapa tahun ini, ketika bangsa kita didominasi oleh rasa benci dan kemudian terwujud dengan ujaran kebencian, baik di dunia maya atau di dunia nyata, banyak ulama yang merasa terpanggil untuk melindungi masyarakat.Â
Mereka juga berperan untuk melindungi masyarakat dari ideologi radikal. Ideologi radikal sering membonceng momentum politik seperti pilkada atau pilpres untuk mendapat sejumlah massa, terutama melalui media sosial, baik youtube atau facebook.
Ideologi transnasional yang sering membawa ideologi radikal menjadi concern kita semua. Kita bisa melihat fenomena ISIS. ISIS masuk ke Indoenisa dengan berbagai cara antara klain yang sulit untuk dikontrol adalah melalui media sosial .Â
Mereka selalu membuat kampanye-kampanye yang menarik secara visual dan narasi sehingga banyak orang tergugah. Dan pada akhirnya kita bisa melihat banyak orang tergiur dengan kampanye itu dan dengan segala keyakinan mereka berangkat.
Peran ulama yang moderat dan bijak adalah menjaga bangsa dari segala macam hal negatif termasuk ideologi radikal. Mereka adalah salah satu kekuatan dan benteng yang diandalkan oleh negara untuk menjada dan melindungi umat dari pengaruh negatif dan merusak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H