Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jihad pada Bulan Kemenangan

16 April 2021   19:33 Diperbarui: 16 April 2021   19:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah Islam yang kita pelajari bersama menuliskan banyak kemenangan besar yang diraih oleh umat Islam mula-mula menjadi titik awal perubahan Islam. Mungkin kita masih ingat dengan keberhasilan umat muslim dalam Perang Badar. Perang ini terjadi bertepatan dengan diwajibkannya puasa bagi umat muslim. Tahun itu adalah tahun 2 Hijriah.

Masa itu diabadikan oleh Allah sebagai yaumul qur'on (hari pembeda) di dalam Al-Quran. Itu adalah cara Allah untuk membedakan antara yang haq dan yang batil.

Perang Badar sesungguhnya bukan hal yang mudah karena Islam sedang berkembang sehingga yang bisa berperang hanya sekitar 300 kaum muslim, sedangkan pihak musuh mencapai 1000 personel dengan senjata lengkap. Saat itu, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa kepada Allah dengan bunyi :

 "Ya Allah, aku memohon pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, aku memohon pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, andaikan umat ini hancur luluh, niscaya Engkau tidak disembah lagi di muka bumi ini setelah hari ini." Doa yang dipanjatkan oleh  Nabi Muhammad ini membuat salah seorang sahabatnya yaitu Abu Bakar  merasa iba akan permohonan yang sungguh-sungguh dari Nabi kepada Allah sehingga Abu Bakar mengatakan demikian :  "Ya Rasulullah, yakinlah setelah untaian doa yang engkau sampaikan kepada Rabbmu, niscaya Allah akan menyelamatkanmu sebagaimana yang dijanjikan."

Allah memang benar-benar menepati janjinya yaitu menurunkan kemenangan kepada kaum muslim. Di sisi lain, kita layak yakin akan pertolongan Allah melalui doa-doa yang dipanjatkan serta keteguhan iman  meski rintangan mungkin tak bisa kita selesaikan secara akal manusia. Usai perang Badar itu, Islam menyebar dengan cepat di Jazirah Arab dan beberapa abad kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Setidaknya ada dua nilai yang bisa kita ambil dari perang Badar yang bertepatan dengan puasa atau Ramadhan bagi umat Islam. Pertama, Ramadhan sejatinnya mendidik kita untuk memenuhi perintah Allah dengan sempurna 'azza wa jalla tanpa harus  memikirkan tujuan dari perintah itu karena sesungguhnya Allah sendiri sudah mengatur jalan hidup kita sehingga kita harus menjalankan kewajiban dan perintah-perintahnya.

Kedua, Ramadhan sesungguhnya mendidik kaum muslim untuk menekan keinginannya (syahwatnya) sehingga hanya kehendak Allahlah yang akan terjadi. Bukan intoleransi atau radikalisme yang dikehendaki Allah, melainkan perwujudan kedamaian yang diciptakan oleh kaum muslimin.  Ini adalah jihad yang sesungguhnya.  Dua hal ini membuat kita meraih kemenangan dengan jihad pada bulan Ramadhan, seperti halnya perang Badar pada masa itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun