Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Anti Gaduh

31 Desember 2020   18:09 Diperbarui: 31 Desember 2020   19:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat akhir tahun banyak orang melakukan refleksi akhir tahun, dengan bermacam-macam cara. Ada yang melakukan komplempasi atau renungan. Ada yang beberapa haris sebelumnya mengadakan diskusi, sekadar untuk mengingat kembali beberapa kejadian yang mempengaruhi sekelompok ada beberapa pihak.

Bahkan banyak lembaga survey yang mengadakan resleksi akhir tahun dengan seminar resmi untuk mengingat kejadian-kejadian yang kita alami bersama sebagai sebuah bangsa dan negara.

Memang banyak hal yang bisa direleksikan untuk tahun 2020 ini, karena memang banyak kejadian yang terjadi bahkan penting untuk banyak negara. Peristiwa politik seperti pemilihan umum di tengah wabah pandemic yang dilakukan oleh Malaysia (salah satu negara bagiannya), Amerika Serikat (AS), Indonesia (pilkada) dan beberapa negara lainnya.

Pemilu pada sat sepertti ini tentu tidak menguntungkan karena penuh resiko, namun negara-negara itu dapat melewatinya dengan baik, meski beberapa lainnya menundanya.

Bahkan event olahraga dunia yang penting dan ditunggu oleh olahragawan seluruh dunia adalah Olimpiade 2020 yang seharusnya dilakukan pada pertengaan tahun 2020 Juli Agustus di Jepang, namun harus ditunda selama setahun karena pandemic Covid-19.

Begitu juga banyak event di tingkat lokal, regional bahkan global yang seharusnya dilakukan segera mungkin , namun terhalang pandemic sehingga ditiadakan dan digantikan dengan media  (streaming dan sebagainya)

Namun kejadian dalam negeri yang penting dalam tahun  ini adalah masih maraknya ujaran kebencian antar pendukung pihak-pihak yang berseberangan. Ada yang mengatasnamakan agama , politik danlain sebagainya. Karena itulah para ulama dan politikus juga ikut dalam perdebatan dan menjadikan dunia maya dalam hal ini media sosial teramat gaduh.

Kegaduhan yang mereka ciptakan ini mengganggu suasana kebatinan bangsa yang sedang prihatin karena Covid-119. Keprihatinan rakyat Indonesia terjadi karena banyak mata pencarian rakyat yang turun drastic karena pandemic, terutama sektor pariwisata dan usaha kecil informal. 

Kita lihat bidang pariwisata di Bali hampir mandek karena tidak ada turis yang bisa ke Bali dengan bebas. Jalanan di Kuta, Sanur, Ubud dan lain sebagainya sekarang seperti jalanan bisu karena sangat sepi dengan turis, dengan begitu pendapatan rakyat yang selama ini berasal dari kedatangan turis juga ambruk. Bidang ini memang rentan dan menimbulkan keprihatinan tersendiri.

Karena itu, pergantian tahun ini seharusnya membuat kita sadar bahwa banyak hal yang harus kita benahi usai pandemic ini berlalu. Kita seharusnya optimistis dan bersikap baik dengan banyak pihak yang berbeda dan tidak perlu menimbulkan kegaduhan baik di dunia nyata maupun di media sosial. Itu refleksi terpenting yang harus kita lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun