Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pemafaatan para individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. MSDM adalah pengelolaan orang-orang dalam suatu organisasi dalam jumlah yang tepat, dari orang-orang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat. Proses dalam manajemen sumber daya manusia adalah mengidentifikasi dan menyeleksi karyawan yang kompeten, memberikan karyawan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, dan mempertahankan karyawan yang kompeten dan berkinerja baik.
MSDM merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Bagaimana organisasi memperlakukan orang-orangnya akan mempengaruhi kinerja organisasi menunjukkan komitmen untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keahlian para pekerja suatu organisasi; menambah motivasinya; mengurangi waktu bermalas-malasan; dan menambah retensi karyawan yang berkualitas sembari mendorong karyawan yang berkinerja rendah untuk keluar.
Startup atau perusahaan rintisan belakangan ini berkembang sangat pesat. Tantangan yang dihadapi pun menjadi besar. Untuk menghadapi tantangan itu, dibutuhkan tim yang tidak hanya kompak tetapi juga kreatif serta kompeten. Untuk mendapatkan tim yang baik, diperlukan sumber daya manusia yang mendukung. Untuk mendapat pekerja yang baik, cukup menantang bagi startup karena kebanyakan pekerja yang kompeten akan memilih suatu perusahaan yang sudah mapan.
Namun ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh perusahaan startup untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif. Teknik yang pertama adalah gamification yakni merupakan metode yang digunakan dalam proses e-recruitment yang menggunakan mekanisme yang ada di dalam permainan. Meister (2015) mengatakan bahwa gamification berasal dari esensi game standar dengan atribut seperti hiburan, seni, transparasi, stuktur, persaingan dan mengubahnya menjadi suatu proses nyata di dalam perusahaan. Namun, yang perlu diketahui adalah game yang dibuat harus memiliki standar-standar tertentu. Gamification harus dibuat dengan adanya esensi atau nilai yang dapat diukur sehingga dapat dibedakan dengan game pada umumnya yang hanya merupakan game biasa. Tujuan utama gamification adalah untuk mendorong keterlibatan yang lebih besar antar peserta sehingga meningkatkan motivasi (Leaning, 2015).
Tugas utama recruiter adalah mencari tenaga kerja di sebuah organisasi. Mereka harus meyakinkan bahwa keterampilan kandidat sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kultur organisasi. Ada beberapa manfaat yang didapatkan dengan menggunakan teknik gamification. Proses eliminasi kandidat akan menjadi lebih cepat dan perusahaan dapat memberikan tes spesifik seperti manajemen waktu, creative and innovative thinking etc. Metode ini membantu kandidat untuk memahami informasi dengan cara yang menyenangkan. Yang terpenting adalah, metode ini membantu mengungkap sifat aktual dan kemampuan dari kandidat.
Teknik selanjutnya adalah employer branding. Menurut Lloyd (2002) dalam Ahmad dan Daud (2015:691), employer branding diartikan sebagai usaha perusahaan untuk menunjukkan kepada karyawan yang sedang dipekerjakan saat ini dan calon karyawan bahwa perusahaan mereka adalah tempat yang diinginkan untuk bekerja. Dengan adanya dimensi-dimensi pengukuran employer branding yang diaplikasikan pada karyawan, perusahaan juga dapat menilai apakah perusahaan mereka telah seusai harapan. Dimensi-dimensi tersebut adalah nilai ketertarikan, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai pengembangan dan nilai manfaat. Bahkan, dalam studi pada karyawan tetap bank X BUMN Cabang Brawijaya Malang, disebutkan bahwa employer branding memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap turnover intention. Hal ini berarti employer branding adalah metode yang baik dalam mempertahankan karyawan (retensi staf) karena mendorong konsep “good place to work” dan mengurangi voluntary turnover.
Cara ketiga adalah dengan membuat konten menarik di media sosial. Saat ini, profesi content creator memiliki andil yang penting dengan memberikan informasi terkait perusahaan kepada masyarakat. Kesempatan ini bisa dipergunakan dalam upaya rekrutmen karyawan. Perusahaan dapat mengunggah budaya organisasi dalam media sosialnya. Hal ini akan memberi gambaran kepada kandidat yang akan bekerja di perusahaan ini.
Sebagai perusahaan perintis, diperlukan cara-cara yang kreatif dalam menjalankan perusahaannya, termasuk proses manajemen sumber daya manusia. Sebuah perusahaan startup harus lebih banyak melakukan inovasi dikarenakan adanya persaingan dengan perusahaan yang sudah mapan. Rekrutmen yang inovatif akan menambah nilai dari perusahaan startup. Selain itu, anak muda juga cenderung menyukai hal-hal baru yang kreatif dan unik. Hal inilah yang harus diterapkan dalam startup agar usahanya berkembang.
Sumber data :