Mohon tunggu...
Kartikasimorangkir 015
Kartikasimorangkir 015 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi negeri di jawa barat. Saya memiliki hobi membaca, dan senang dengan aktivitas berinteraksi dengan banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Edukasi Politik Penting Untuk Anak Muda

29 Desember 2023   12:25 Diperbarui: 29 Desember 2023   12:26 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kondisi saat ini, Indonesia sedang marak-maraknya membahas tentang politik. Terlebih lagi karena dalam waktu yang dekat ini, Masyrakat Indonesia akan mengadakan pemilu serentak parpol dan pasangan capres cawapres. Mendengar kata politik, mungkin akan terlintas juga kata pemuda. Salah satu penyebabny mungkin karena keterlibatan anak muda untuk mendalami dunia politik ini, masih dinilai sangat sensitif oleh beberapa pihak.

Anggapan bahwa anak muda belum waktunya ikut campur urusan politik, masih sering terdengar sampai detik ini. Padahal masa depan bangsa Indonesia kan memang ditangan anak muda. Persepsi yang demikian secara tidak disadari telah menciptakan batas antara politik dan dunia pemikiran anak muda. Sehingga secara tidak langsung anak muda di Indonesia mungkin menjadi terbagi menjadi 2 kelompok. Yakni kelompok yang tidak setuju jika suara pemuda tidak didengarkan, dan kelompok yang menjadi acuh tak acuh saat mendengarkan hal yang berkaitan dengan politik.

Jika ditanyakan mengenai kata politik, anak muda sekarang mungkin akan kebanyakan memandang politik itu adalah hal yang negatif. Suap, politik hitam,demonstrasi,korupsi, manipulasi,aktivitas lobi-melobi, janji palsu dan anggapan buruk lainnya. Hal ini tentu saja menjadi hal yang wajar. Mengapa tidak? Pembatasan antar dunia politik dan dunia pemuda telah diberi jarak yang mungkin saja hal itu telah mengubah cara pandang pemuda dalam menanggapi dunia Politik

Memang dapat dibenarkan bahwa masuk kedunia politik itu tidak seinstan yang kita bayangkan Semuanya memang butuh proses panjang dan waktu yang tidak singkat. Tetapi disaat-saat seperti inilah seharusnya anak muda dilibatkan untuk diedukasi dan bukan untuk dihakimi. Anak muda hanya perlu dituntun secara perlahan, didorong dan dimotivasi agar kemudian pola pikir kekritisan anak muda dapat terekspos dengan baik seiring dengan pengetahuan yang telah diterima melalui edukasi politik tersebut.

Seringkali pembatasan ini dikaitkan dengan kurangnya pengalaman pemuda dalam menyelami dunia politik. Namun, jika dipikir kembali, kapan anak muda berpengalaman jika tidak diberi kesempatan. Ibaratnya seorang pelamar yang masih freshgraduate, yang pontang panting mencari pekerjaan namun selalu di tolak karena kurang pengalaman. Kalau saja semua bidang yang ingin kita masuki bersistem demikian, kapan orang-orang yang baru keluar dari zona nyaman dapat berkesempatan untuk mencoba hal baru.

Hal inilah yang sangat disayangkan. Padahal sudah seharusnya anak muda diberi edukasi politik untuk menunjang tuntutan zaman dikemudian hari. Bisa kita lihat juga, bahwa dalam pemilu nanti KPU RI menyatakan bahwa 52% suara didominasi oleh pemilih muda. Sedangkan untuk persentase pemilih dari usia 17-30 tahun ada pada angka 31,23 %. Angka yang cukup besar dan sangat berpengaruh tentunya. Namun, coba kita bayangkan jika dari persentase tersebut, kebanyakan anak muda memilih untuk tidak memberikan suaranya karena kurang edukasi dan masih selalu berfikiran bahwa dunia politik itu adalah dunia tipu-tipu yang isinya hanya janji manis para pemerintah. Mungkin,jika sampai hal itu terjadi efektivitas suara  dalam menyatakan calon terpilih dapat dipertanyakan kembali.

Tidak ada salahnya jika anak muda yang bahkan masih beruia 17 tahun, yang tergolong pemilih pemula sedini mungkin diajari dalam berpolitik. Tujuan yang positif untuk menghilangkan persepsi buruk mengenai politik apalagi dikalangan pemilih pemula dapat dijadikan alasan utama untuk mengajak anak muda paham politik. Biarkan anak muda mengetahui bahwa politik itu tidak selamanya politik hitam. Politik juga bagian dari ketatanegaraan yang sangat berpengaruh dalam keberlangsungan hidup bangsa Indonesia, yang didalamnya ada masa depan anak muda Indonesia.

Kurangnya kesempatan yang diberikan kepada anak muda, membuat beberapa diantaranya memilih untuk berkoar-koar dan menyatakan pendapatnya secara bebas. Apalagi di negara kita, banyak media yang boleh dipergunakan dalam menyatakan kebebaannya untuk berpendapat. Pada akhirnya para pemuda semakin aktif dalam menganggapi sesuatu hal yang berkaitan dengan politik yang mungkin kurang sesuai dengan apa yang dipikirkan atau apa yang diharapkan, tetapi dengan cara yang salah.

Ini merupakan salah satu dampak dari kurangnya edukasi politik yang dimiliki oleh anak muda sekarang ini. Pola pikir yang kurang kritis dari beberapa anak muda seringkali membuat suara untuk berpendapat yang ia keluarkan menjadi batu sandungan baginya. Sehingga tak jarang saat ini kita menemukan banyak pemuda Indonesia berlagak paham politik dan malah memberikan komentar dan kata kata buruk terhadap pemerintah.

Tetapi sebaliknya, jika anak muda menerima edukasi politik ia akan cenderung lebih aktif dalam berpartisipasi. Terutama dalam bidang sosial dan politik yang positif dan berguna. Hal ini tentunya sangat diperlukan dalam membentuk jiwa dan karakter kepemimpinan dalam diri para anak muda di Indonesia. Keterampilan berfikir seorang anak muda akan menciptakan pemikiran yang kristis untuk menghindari anak muda dari banyaknya manipulasi politik yang mungkin saja hanya berpatok pada retorika  atau propoganda dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian anak muda akan semakin memahami strategi politik yang baik sehingga dapat mengambil keputusan dengan mandiri dan tepat dan tidak mudah terpengaruh oleh propoganda tersebut.

Dengan adanya edukasi politik, anak muda akan semakin menyadari bahwa dunia politik tidak hanya mempersiapkan pemilih yang cerdas namun mampu menjadikan generasi sekarang menjadi generasi yang peduli akan permasalahan global yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indoseia, maupun mempersiapkannya untuk masa yang akan datang. Edukasi politik untuk anak muda tidak hanya soal propoganda dan konflik lainnya, tetapi juga berhubungan dengan pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan untuk masa depan Indonesia.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun