Mohon tunggu...
Kartika Rasyid
Kartika Rasyid Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Ibu rumah tangga yang menulis untuk memotivasi anak-anaknya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rindu Riuh di Sekolah Anakku

2 Oktober 2020   13:48 Diperbarui: 2 Oktober 2020   13:52 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pedagang kecil di luar sekolah tak lagi kelihatan. Sebuah toko retail di samping sekolah yang suka dikunjungi ibu-ibu kala menjemput anaknya, lebih sepi dari biasanya. Angkot-angkot nakal yang masuk ke jalan di depan sekolah yang bukan merupakan jalan untuk kendaraan umum juga tak bersliweran lagi.

Biasanya mereka mengangkut anak-anak sekolah di sepanjang jalan tersebut yang memang banyak berdiri gedung sekolah swasta dan negeri.

Betapa hebatnya musuh tak kasat mata itu. Di awal penyerbuannya di bulan Maret, mereka mampu menghentikan dan memporak-porandakan berbagai sendi kehidupan.

Sekolah yang masih sepi hingga saat ini, tempat ibadah yang pernah terlarang untuk dimasuki, tempat wisata yang sempat tak boleh didatangi, alat transportasi yang dibatasi, para pekerja yang dibatasi jam kerjanya dan sebagian masih bekerja dari rumah secara bergilir hingga sekarang, acara yang melibatkan banyak orang dilarang seperti pesta pernikahan besar di gedung- meski masih ada juga yang melanggarnya,  bahkan ojol pernah tak boleh menerima sewa penumpang.

Yang saya heran, untuk kegiatan pilkada serentak di negeri ini si musuh tak mampu menghentikannya, event lima tahunan ini tetap berjalan.

Halah ... kenapa jadi  ngawur omongan saya? siapa pula saya? hanya emak-emak remahan rengginang yang tak punya kapasitas bicara politik.

Kita kembali ke laptop ... he ... he. Ya begitulah, hingga saat ini di bulan ke tujuh penyerbuannya ke negeri kita dan hampir setahun bercokol di muka bumi, masih banyak aturan-aturan yang membatasi gerak hidup manusia.

Semua demi keselamatan jiwa bersama. Semoga yang sakit diberi kesembuhan, yang sehat tetap melaksanakan protokol yang telah ditetapkan. Pejuang kesehatan di rumah sakit tetap melakukan yang terbaik bagi diri dan pasien. Begitu juga petugas di TPU yang bekerja siang malam tetap menjaga kesehatannya.

Semoga musuh dapat ditaklukkan dan bumi kita kembali sehat , kehidupan kembali seperti sediakala. Aamiin.

Sebelum meninggalkan sekolah, saya pandangi lagi sekitarnya. Berdoa dan berharap semoga esok kembali mendengar suara riuh anak-anak di sekolah dan melihat mereka berlarian bersama teman-temannya.

Melihat senyum ceria bapak dan ibu guru. Melihat bapak-bapak security yang selalu siap menolong. Melihat para ojol yang siap mengantar sampai tujuan. Berkumpul sesama orang tua murid dan tentu saja bisa menikmati seporsi somay kesukaan saya di kantin sekolah si bungsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun