Mohon tunggu...
Kartika Nida
Kartika Nida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Saatra Inggris Universitas Pamulang.

Saya memiliki hobi mendengarkan berbagai genre musik atau pun membaca berbagai genre buku.

Selanjutnya

Tutup

Music

Mengeksplorasi Tema dan Gaya Lagu Cacao and Cocaine oleh Sofia Isella

25 Desember 2024   23:33 Diperbarui: 25 Desember 2024   23:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu "Cacao and Cocaine" karya Sofia Isella, mungkin terasa asing di kalangan pendengar musik. Sofia Isella merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu "Cacao and Cocaine" yang ia buat sendiri dan ia rilis pada 26 Januari 2024 sebagai bagian dari albumnya I Can Be Your Mother, merupakan ekspresi artistik mendalam yang mengeksplorasi pengalaman manusia terkait kebosanan, kekacauan, dan daya tarik bahaya. Dikategorikan dalam genre Alternative/Indie, lagu ini memadukan produksi yang menarik dengan lirik provokatif, menciptakan harmoni antara intensitas ritmis dan perenungan eksistensial.

Struktur dan Tempo yang Menarik 
Dengan tempo 96 BPM dan ritme yang mudah diikuti, lagu ini memiliki energi yang ceria meskipun tema liriknya berat. Berdurasi singkat namun berkesan selama 2 menit dan 41 detik, tanda waktu 4/4 pada lagu ini melengkapi ritme yang hidup, menjadikannya cocok untuk didengarkan santai atau bergerak. Melalui keseimbangan antara intensitas dan aksesibilitas, Isella menciptakan karya yang beresonansi baik dengan pikiran maupun tubuh.

 Kedalaman Lirik dan Tema 
Narasi lagu ini berkembang melalui citra yang hidup dan pertanyaan-pertanyaan provokatif, membawa pendengar ke dunia yang mengaburkan batas antara kekacauan dan keinginan. Lagu ini dimulai dengan kalimat, "Would you like everyone around you to start screaming?" yang menggambarkan histeria kolektif yang kontras dengan monoton kehidupan sehari-hari. Penggunaan tokoh-tokoh yang familiar seperti "the butcher, the baker, and the pedestrians" menekankan infiltrasi kekacauan ke dalam hal-hal biasa, mencerminkan kerinduan universal untuk sensasi dalam dunia yang terasa tak bernyawa.

Seiring perkembangan lirik, kontras antara rasa sakit fisik dan ketidaknyamanan emosional menjadi semakin jelas. Kalimat seperti "Would you prefer a brutal electrical shock to sitting in a living room next to your thoughts?" menggambarkan sejauh mana seseorang mungkin mencari intensitas, bahkan dengan konsekuensi tertentu. Kritik terhadap monotoninya pinggiran kota--- "boredom in another beige and bland cul-de-sac" ---memperkuat keinginan untuk melarikan diri, menantang pendengar untuk menghadapi hubungan mereka sendiri dengan rutinitas.

Simbolisme "Cacao and Cocaine"  
Bagian sentral dari lagu ini adalah metafora "cacao and cocaine," yang melambangkan hubungan antara kenikmatan dan kecanduan. Gambaran surealis seperti "clouds raining cacao and cocaine" menangkap kenikmatan sekaligus bahaya dari rangsangan. Deklarasi, "Hand me peace on a plate, I send it back, I prefer pain," mencerminkan penolakan terhadap ketenangan demi intensitas, menggambarkan hubungan kompleks masyarakat modern dengan kenyamanan dan sensasi.  

Daya Tarik Bahaya  
Isella juga mengeksplorasi dinamika ketertarikan terhadap risiko, terutama dalam hubungan. Kalimat seperti "I'm flirting with a boy that I think wants to murder me" menggambarkan paradoks antara rasa takut dan kegembiraan, menyoroti daya tarik psikologis dari situasi berbahaya. Tema ini mencapai puncaknya dalam personifikasi bahaya itu sendiri, dengan frasa seperti "Danger crushes, pushes my buttons, forces me to agree." Di sini, bahaya menjadi kekuatan yang tak tertahankan, mewakili daya tarik dan risiko hidup di ambang batas.

Alat Sastra dan Gaya  
Isella menggunakan berbagai perangkat sastra untuk memperkaya narasinya. Lagu ini dipenuhi dengan metafora, oksimoron, dan pertanyaan retoris, yang menambah kedalaman makna. Aliterasi, seperti dalam frasa "beige and bland cul-de-sac," memberikan kualitas ritmis pada lirik, sementara gambaran hiperbolik seperti "If Santa Claus went down your chimney with a machete," menambahkan nada yang gelap namun menghibur.

Refleksi Eksistensial Modern  
Pada akhirnya, "Cacao and Cocaine" menjadi eksplorasi yang mendalam tentang dilema eksistensial kontemporer. Lagu ini mencerminkan keinginan manusia untuk rangsangan di dunia yang monoton, di mana pencarian kenikmatan sering kali bersinggungan dengan risiko rasa sakit. Karya Isella menantang pendengar untuk merenungkan keinginan mereka dan sejauh mana mereka bersedia melampaui batas untuk melarikan diri dari kebosanan, menawarkan komentar yang relevan tentang kompleksitas kehidupan modern.

Melalui penceritaan yang mahir dan visi artistik yang unik, Sofia Isella telah menciptakan lagu yang sangat beresonansi, mengundang refleksi tentang hubungan antara kekacauan, keinginan, dan pencarian makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun